Mohon tunggu...
Very Barus
Very Barus Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Writer, Traveler, Photographer, Videographer, Animal Lover

Mantan jurnalis yang masih cinta dengan dunia tulis menulis. Sudah menelurkan 7 buah buku. Suka traveling dan Mendaki Gunung dan hal-hal yang berbau petualangan. Karena sejatinya hidup adalah sebuah perjalanan, maka berjalannya sejauh mana kaki melangkah. Kamu akan menemukan banyak hal yang membuat pikiran dan wawasanmu berbicara. Saya juga suka mengabadikan perjalan saya lewat visual. Anda bisa menyaksikannya di channel Youtube pribadi saya (www.youtube.com/verybarus). Saya menulis random, apa yang ingin saya tulis maka saya akan menulis. Tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mau Menjadi Seorang Youtuber dan Vlogger? Tidak Semudah yang Dibayangkan, Lho...

8 Februari 2021   18:00 Diperbarui: 8 Februari 2021   18:12 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Di era sekarang ini, banyak banget orang berlomba-lomba ingin menjadi vlogger atau Youtuber. Bahkan teman-teman saya pun berbodnodng-bondong ingin punya channel Youtube dengan alas an gampang cari duitnya.

Hello..!!!

Menjadi Vlogger atau Youtuber itu tidak semudah yang dibayangkan, lho. Untuk menjadi seorang Youtuber/Vlogger minimal Kita harus punya perlengkapan "perangnya" dulu. Seperti harus punya kamera, mic, laptop atau PC dan printilan-printilan lainnya. Juga, kita harus bisa melakukan semunya sendiri jika tidak membutuhkan bantuan atau tenaga orang lain alias tenaga berbayar. Karena, jika kita memakai jasa ahlinya di dunia per youtube-an, alias editor dan videographer, kita harus siap menggelontorkan bujet yang tidak sedikit.

Sebagai Vlogger/Youtuber yang kontennya bergantung pada orang lain, secara automatis semua yang berhubungan dengan isi konten harus dikerjakan oleh editor dan videographer. Sementara kamu hanya sebagai objek atau si empunyak channel yang harus bercuap-cuap di depan kamera dan diarahkan oleh si videografer. Selesai syuting atau bikin konten, semua materi diserahkan pada editor. Semua proses pembuatan konten itu cukup berliku dan memakan waktu. Kecuali semuanya kamu kerjakan sendiri. Selain minim bujet juga tidak seribet yang dibayangkan. Hanya saja, Lelah di saat editing.

 Kecuali kamu seorang sosok terkenal seperti selebritis atau tokoh, kamu dengan mudahnya mendapatnya subscriber hingga ratusan ribu subscriber. Karena kamu sudah memiliki penggemar militant yang siap mensupport apa pun yang kamu kerjakan. Dan, secara automatis, channel kamu gampang di monotize dan menghasilkan duit. Lha, kalau orang biasa seperti saya? Untuk mendapatkan satu subscriber saja, saya butuh perjuangan yang sangat berat. Konten yangd ikerjakan dengan professional dan dengan hati belum tentu bisa dengan mudah mendapatkan subscriber dan viewers,lho.  

Saya terjun ke dunia Vlogger sebenarnya sudah cukup lama. Sekitar tahun 2010. Tapi baru aktif sekitar tiga tahun yang lalu. Ya, hitung produktifnya 2,5 tahun ini lah. Untuk membuat satu konten, saya harus menyiapkan segala-galanya seorang diri. 

Mulai dari kamera (gopro dan kamera Mirrorless), mic, tripod dan hunting lokasi. Atau sebagai sebagai seorang traveler dan pecinta alam, saya memanfaatkan momen traveling atau mendaki gunung sekaligus membuat konten. Dan itu sangat melelahkan banget. 

Kalau pun ada teman yang ikut dalam perjalanan saya, mereka tidak sepenuhnya mamu membantu kita. Justru cenderung merepotkan dengan permintaan di videoin, di fotoin. Giliran kita meminta tolong, mereka melakukannya dengan setengah hati.

Selesai traveling atau mendaki gunung, Pe-er selanjutnya adalah, membuat video dari hasil footage yang kita ambil selama traveling atau mendaki gunung. Bagian edit mengedit ini lah tugas terberat seorang Vlogger/Youtuber. 

Karena mereka mengerjakannya sendiri dan memilah milih footage mana yang layak untuk ditampilkan. Harus mencari backsound yang cocok, tentunya yang free royalty. Jangan pernah memakai music yang berbayar jika tidak mau mendapat "surat cinta" dari pihak Youtube.

Setelah selesai mengedit video, tugas selanjutnya harus mengupload. Kita juga butuh wifi untuk upload video. Kalau tidak ada wifi bagaimana bisa mempublikasihkan hasil karya kita?

So, untuk menjadi seorang Vlogger atau Youtuber yang perlu diperhatikan adalah:

  • Peralatan "tempur" untuk membuat video. Tentu harus ada kamera. Minimal karena mirrorless atau gopro atau kalau mau bagus lagi harus ada Drone. Tapi, saya tidak membutuhkan drone. Kalau memang butuh ya tinggal sewa saja lebih praktis juga tidak ribet.
  • Harus punya laptop atau PC
  • Jaringan internet alias wifi
  • Harus punya Channel Youtube tentunya.
  • Channel anda juga harus memiliki segmen yang jelas. Kuliner, tutorial, traveling, DIY atau apalah yang menurut anda sesuai dengan kepribadian dan sesuai passion anda.
  • Harus bisa menguasai Adobe Premier, AE atau apalah yang bisa mengedit footage anda.
  • Harus konsisten alias tidak moody. Jadikan Channel anda sebagai sarana anda untuk berkarya.
  • Punya mental Baja untuk terus membuat konten.
  • Jangan bermental Sub for Sub. Biarkan channel anda tumbuh secara alami dan subscriber anda datang dengan sendirinya Ketika orang menyukai channel anda.
  • Harus yakin, semua Vlogger/youtuber memulai channel mereka dari 0 Subscriber. Anda dan saya juga demikian. Harus semangat!!!

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun