Bila republik ini diibaratkan tubuh manusia, sepertinya sedang mengalami kontraindikasi obat, sehingga terganggunya organ organ tubuh vital lainnya atau bisa disebut salah makan obat. Sebab tidak ada indikasi yang disebabkan oleh faktor ekternal atau akibat perbuatan orang lain sehingga tubuh ini jadi sakit.
Bila kita lihat lebih jauh lagi ternyata kontra indikasi obat sudah sampai pada sel sel terkecil dari tubuh ini, dan bukan tidak mungkin pada akhirnya tubuh ini tidak bisa melakukan apa apa (tidak ada progres) dan bahkan bila dibiarkan tubuh ini akan mati. Nah sebelum sampai pada kondisi ini tentunya yyang punya tubuh atau yang bisa mengendalikan tubuh ini harus berusaha untuk sembuh.
Pengalaman salah obat adalah cerminan bahwa pemilik tubuh hanya menerima resep dari satu dokter saja, seharusnya pemilik tubuh harus lebih selektif dalam menerima resep dokter. Artinya harus menerima resef dari beberapa dokter, maka dengan demikian pemilik tubuh akan tahu obat mana yang lebih banyak dianjurkan oleh para dokter.
Jadi ketika pengendali tubuh akan makan obat flu tentunya harus mempertimbangkan organ tubuh yang lainnya. Yang pasti organ tubuh yang lain bekerja demi kelangsungan tubuh itu sendiri. Sekian orang awam numpang bicara salam demokrasi..