Mohon tunggu...
Bari Elbari
Bari Elbari Mohon Tunggu... Freelancer - Penyuka rahasia

Penikmat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Air Matamu Jatuh ke Pangkuanku Lalu ke Lantai

1 Juni 2019   20:45 Diperbarui: 1 Juni 2019   20:45 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mencintai bagiku, bukan berarti
Harus menciptakanmu
Atau memenuhi setiap sudut maumu

Terkadang, aku harus rela
Menjatuhkan bening airmatamu
Meski begitu sakit kurasa

Kamu tahu, tentang mutiara
Yang sering kamu pandang
Dalam sebuah etalase pertokoan?
Sebelum ia indah dipandang,
Banyak proses yang ditempuhnya
Termasuk harus menyelami
Dalamnya lautan

Sayang, angin malam ini
Begitu gigil
Tapi hawa di dadaku
Lumayan ampuh mengurai gigil itu

Malam temaram
Bulan hilang dipangkuanku
Pada matahari kusimpan
Mimpiku

Madura, Rumah Tua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun