Mohon tunggu...
Bari Elbari
Bari Elbari Mohon Tunggu... Freelancer - Penyuka rahasia

Penikmat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memburu Rindu, Lalu Menghisap Rokok Kenangan

22 Mei 2019   10:23 Diperbarui: 22 Mei 2019   10:49 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kupersembahkan seluruh dukaku
Kepada cinta yang membuatku
Kehilangan nalar

Apa guna mencipta senyum
Di atas terhanyutnya air mata
Itu kata yang pantas sebagai jembatan
Kakimu melangkah

Aku tafakur dengan kepercayaan yang kuciptakan sendiri
Sebab cinta tak cukup membuat kita saling percaya

Tidurlah nafasku,
Sebab rindu juga butuh istirahat
Dalam mimpi barangkali kau
Temukan segala yang terpendam

Sebelum kau tidur
Kau tak akan menemukan terang bulan
Dalam kamarmu
Kecuali patah hati yang menempel
Di setiap sudut kamar dan langit-langit rumahmu

Jangan biarkan hidupmu
Tersusun dari sepatah kisah
Yang seolah pasrah

Rindu tak semestinya memenggal kepala
Ia adalah bahasa menyampaikan
Rasa kasih yang mulai usang dari kelopak mata

Jika puisi adalah obat mujarab
Menghilangkan segala yang tidak indah
Pergilah engkau mencari penyair yang tidak menjual kata-kata
Barangkali di sana, cinta dan perempuanmu berada dan terselip
Menanti kau hisap menjadi sebatang rokok kenangan
Lalu puntungnya kau buang di mana saja

Madura, 22/05/2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun