Mohon tunggu...
Bagir Digama
Bagir Digama Mohon Tunggu... Jurnalis - Kata kata adalah senjata Para Bigrol Bigrol dan menjadi senjata Politisi disaat perang angin
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Aquarius

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hartini AT Marah Besar "Namanya-X" Dicatut Seseorang In Cashu "Aanmaning": Antara Visi dan Kasi Media dan LSM

23 Januari 2021   15:24 Diperbarui: 23 Januari 2021   15:33 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Brantasmedia.ID_Pati _ Hukum dan kriminal _ DH-ddf - Pro-rejustisi dan Persisi yang diajukan dalam pre ajusting Calon KAPOLRI Baru justru bisa dibilang membingungkan  Masyarakat dan internal Polri sendiri Jika tidak di Terjemahkan dalam Pasal dan ayat tambahan , dan Pembahasan mendalam di Komisi III .  Hal Baru terkait agar Kepolisian tidak melakukan  penangkapan , atau Operasi di jalanan terkait lalin dan Polisi hanya berfungis pengatur lalu lintas jadi dilema . hal itu dicermati media dengan Cermat agar  Orang tidak samar . awal permasalahan itu apakah akan menjadi Jalur besar terbongkarnya Kasus Kasus lainnya . Kejadian dilapangan Lain halnya " Warga masyarakat akan di tolak jika Melaporkan Ibunya , begitu Pula sebaliknya . lalu jika ada seorang Suami melaporkan Istrinya atau pasangannya apakah hal itu juga jadi delik tersendiri ?, lagi lagi mencuat Incashu , seorang mengaku sebagai pemilik Media "SP" di P diduga melakukan intimidasi teror dan  Pemerasan kepada Masyarakat , ini misalnya :jadi head lain Oknum para media dan LSM ditangkjap Yang berwajib , misal kedua ..dalam drafft  Pertemanisme yang dilakukan "oknum Oknum Polisi "  di RB.  ditambah kejqadian janggal Warga karangwotan terpanggil 3 Kali Oleh  Poles RB.  Brata in line servives , seorang yang melempar pengakuan Sebagai pemilik media Besar di  Pati terpaksa di cokok Polisi karena kasus Pribadi .  karena dianggap tidak kooperatif dan tiga kali mangkir dari Undangan Klarifikasi , akibat pelaporan Masyarakat , terlapor an BSP , balikkan alinbi sebagai LSM dan Media . Bahkan berdasar pengakuannya  niat kepergian  Sh diajak ke Tempat wisata di daerah gunung wungkal dan beretemu Orang orang pengusaha terkenal disana ,  diterangkan kalau kedatangannya disuatu tempat nantinya  adalah atas Undangan seseorang yang mengakunya mantan lurah setempat , namun malahan ternyata  Sh kok di ajak ke  RB untuk mengurus suatu permasalahan yang rumit  yakni Kasus Opspooring kepolisian , Yang  dia sendiri tak tahu menahu Permasalahannya dan  BSP pun tidak membuka Permasalahan  sebenarnya , seperti kucing dalam karung . _ 

SH dengan Orang terdekat pengaruh ( dokpri)
SH dengan Orang terdekat pengaruh ( dokpri)
ddf - .  Teradu yang adalah warga Pucakwangi , disangkakan melakukan pemerasan kepada Warga menggalang dana untuk suatu Urusan senilai 35 jutaan , dan kahirnya dilaporkan Masyarakat Ke Polres RB. Menurut keterangan sumber terpercaya kejadian Persekusi dan pemerasan itu dilakukan sekira satu juni 2019. lalu dilanjutkan pada sekira pertengahan desember .  beberapa Bulan kasus berlalu , sekira dua minggu belakangan tanggal 18 Januari  sudah Undangan klarifikasi Ketiga untuk Identifikasi kebenaran kasusnya . berdasarkan keterangan internalisasi jabatan  yang mengatakan fihak kepolisian , kasus "AANMANING" dan presisi Kasus dugaan melarikan uang warga di rembang  dan atau dugaan  penipuan dan penggelapan  ituapakah benar   telah lama terjadi sekira  tiga bulan ke belakanga.  hanya karena kelihaian bersilat lidah dan menggunting dalam lipatan " Bajing" ini  selalu beralibi bukan dirinya Pemilik perusahaan media , tetapi perusahaan media  yang di persepsikan seolah  adalah milik SH , yang namanya belakangan dicatut  Untuk membakingi dan mendampingi  kalrifikasi kasus  tersebut ..ini Kan namanya fitnah lagi . meradang dan merasa  dikibuli SH  melalui   Juru Bicaranya co Insiden ARUM , Hartini Arum Taylor ,  menyangggah keterangan kalau SH   bukanlah  seorang pengacara  melainkan hanya jurnalis lepas   dan bebas menuliskan Opini dan liputanyya di media mana saja  .-
status SH yang dicatut namanya Oleh BSP ( dokpri)
status SH yang dicatut namanya Oleh BSP ( dokpri)
ddf-    " Kebali saya Tegaskan lagi SH   sama sekali bukan pengacara Juga Bukan  Penasehat hukum , lebaga bantuan hukum , dan PimpRush   sebuah media  dari Media" SP"yang baru baru saja berdiri dan berkantor  sekira 5 bulan di  Pati tersebut .  hanya pada setiap pertemuan  dirinya datang hanya untuk mampir turut makan dan minum saja . sekali Lagi " Kami menjelaskan  kalau Sh sama sekali tak tahu menahu permasalahan pribadi yang menjerata  saudara BSP , sebagaimana di terangkan BSP di facebook . dimintai keterangan hartini , BSP pun berkilah , kalau bukan dirinya yang mengunggah  Foto keduanya yang mengatakan sedang OTWe investigasi ke arah RB . sepandai pandainya menyimpan bangkai.., sepintar pintarnya Tupai meloncat ..bisa saja terpeleset ulahnya sendiri "  bahwa benar apa yang di alami saudara Sh adalah tanggungjawab Kami dan semua permasalahan yang mencatut namanya  Juga urusan kami " tantang Hartini . tentu saja saya sangat marah sebab  tanpa seizin saya " saudara BSP " mecantut catut  Permasalahan Polisi yang menejerat dirinya dan Keluarganya , tanpa memberi P{enjelasan yang benara kepada saya " kata Hartini dari LSM Arum taylor .  Saya yakin bapak Sh ini dikibuli Oleh seseorang dan dimanfaatkan  Orang Orang tak bertanggungjawab untuk dicatut namanya , untuk mendampingi  beberapa kasus Kriminal yang dilakukan Unsur tertentu . Ini sinyalemen saya .  kalau memang benar saudara BSP sudah terpanggil  dengan surat , emangnya kenapa dan ada Hubungannya apa dengan SH ,mari  Gelar Perkara  di  POLRES RB , sana  sama saya saja ( red, Hartini menantang ) , Nanti  datang semua kesana  nanti kita Buka kasusnya apa  Biar saya tahu  apa kaitanyya dengan si "X"  jangan jangan yang dijebak dan di Permainkan , dicatut namanya Oleh " BSP" untuk serangkaian Perilaku kriminal tidak Hanya SH saja tok.  Kami meminta Kepolisian  memberi Gambaran kepada Kami , entah itu salinan Duplikasi Perkeranya apa saja , jangan sampi orang orang yang tak tahu rasa nangkanya beleput dengan tlutohnya , Monggo kita gelar saja jelaskan Gamblang tentu   Kelihatan   Visi, p[ersepsi dan bangunan "HUKUM " yang akan diterapkan natinya  .Beda persepsi Beda Presisi itu hal lumrah dan Biasa tapi ya tadi jangan lah Membunuh Karakter seseorang atau Lembaga , sebab menyangkut sebuah profesi terhormat yaitu Jurnalis toh" Pinta Hartini  .  "Kalau memang benar saudara BSP  sudah  tiga kali terpanggil , mana suratnya ..mana duplikasinya  tolong saya dikasih salinannya , sebab kasus ini sudah mencatut  nama  SH  .. Biar saya tahu ..bawa kesini saya tak membacanya , sebab saudara SH juga tidak diberitahu akar permasalahannya Kok dibawa bawa ke Pusaran kasus Mafia yang saya yakin Pusarannya sangat besar . maka tentu saya tidak menerimakan , sebab saya diserahi penuh tanggungjawab dari Orang tuanya selaku pengasuh . Tentu selama ini  Kepolisian  On the tack sudah  Tahu kapasitas dan integritas seseorang "   maka "pencatuntan Nama seseorang untuk kejahatan pribadi ... ini jelas jelas Fitnah ..saya tidak terima : wong berkali kali  sudah saya terangkan kalau  Bapak  SH itu Bukan pengacara masih saja nggak ada yang Percaya . Shnya itu adalah singkatan Nama aslinya  Bukan Gelar akademik. saya tahu betul . Bahkan Berdasarkan keterangannya : saudara SH , dia di PHP, atau dikibuli akan diajak Investigasi dan liputan di Njrahi bertemu bupati pati dan wakil bupati, makan makan untuk pertemuan  Persemian Lokasi wisata " itu ajakan pertama si BSp dan R .  jadi Kami meminta Pertanggungjawaban BSP , untuk tidak menyangkut nyangkut nama dan mencatut  Nama besar Sh dan kami dalam arus permasalahan keluarganya ( red.) . memang kemarin saya marah  saya datangi rumah yang bersangkutan  , dan saya larang  bawa bawa lagi  nama SH untuk urusan -urusan  yang sama sekali tidak jelas , sebab ..sampean semua Tahu Kapsitas SH  selama ini seperti apa dan dalam  kaitanya hal ini  sebagai apa . ini jelas jelas Modus Opini yang diciptakan  maat "pelaku untuk melarikan diri dari tanggung jawabnya "Pada intinya "dia   saya  sangat yakin  SH  tidak tahu apa-Apa " hanya dibawa bawa  untuk dipakai mainan dan tameng persoalan yang menjerat  BSP sendiri karena Kwalahan menerima serangan Banyak fihak .  jadi jangan lagi bawa bawa nama SH , kalau mau Klarifikasi hubungi saya  yang paling tahu beliau , dan siapa dia , dan saya juga Tahu  "Kepolisian tahu juga Kapasitan dan kapabilitas Integritas beliau " jangan main main lah dengan  Nama Orang lain , asal main catut  "nama Besar orang "saja   itu jelas Ksus Baru Lho .....tanpa Konfirmasi dengan saya sebagai pemilik paten Kontentius nama  SJH  di belakang dan didepan nama saya  itu  namanya   memerosokkan , menjerumuskan Orang lain ke dalam kasusnya ..sedang dia mau lari dengan berkelit membuat alibi alibi ..."namanya Maling teriak Maling"  , kalau memang saudara BSP  jantan ya silakan hadapi sendiri  kasusnya  dan  ditunjukkan ke Medianya tantang   Kasus  dalam Undangan Polres  RB tersebut " jika  bisa membuktikan tidak Bersalah  ' semasa masih dalam masa Opspooring ' Kan Gitu  jadi jangan dimebel embel dengen emblem  yang kami tidak Tahu apa fungsinya . dia dihjadikan apa , sebagai apa dan akan di kemanakan visi dan missinya . Kalau memang di paksakan kapasitasnya sebagai wartawan ya jangan dipojokkan dan di hinakan , jangan hanya dilihat dai bedge dan kostumnya . tetapi loihat "karya nyatanya di media " , Jangan dikit dikit Beliau ini dikorbankan Oleh konsorsium atau lembaga Lembaga nggak jelas tak birizin dan  beroperasi ,  untuk kepentingan segelintir "ORANG " dan fihak yang tidak bertanggungjawab lah" tatas Hartini . -
Ilustrasi kucing ( dokpri)
Ilustrasi kucing ( dokpri)
ddf- "  yang jelas melalui  Kalrifikasi Media secara terbuka ini"kami "menolak dicatut  namanya terkait  Perbuatan dan Aksien pribadi yang dilakukan  Oleh BSP " sebab tanpa dibawa bawa oleh BSP saya yakin "SH" bersih dan tak tahu apa apa , saya yakin Kanist reskrim dan Bapak kasat reskrim Polres RB, dapat  "menilai" sepak terjang  Mereka per-se . Jadi harapan saya saya menutut rehabilitasi "kepada Orang orang"yang ngibuli, menipudaya , memperdaya serta mencatut nama "SH" , sebab itu sama artinya berurusan dengan saya , pasti akan saya Tuntut lagi secara Hukum . Jadi agar semua tahu  Kapasitas seseorang sebagai apa , fungsinya apa, pekerjaannya apa , jangan sangkut pautkan dengan   dengan kejadian klash eksen yang diduga terjadi di wilayah Lasem , RB tersebut " Pungkas Hartini . ( Brantasmedia.ID/ yusuf ananta Joyn)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun