Mohon tunggu...
barbarous llanura
barbarous llanura Mohon Tunggu... Auditor - Kelompok blog dari Siswa kelas XI MIPA 3 SMAK Santa Maria Malang

Kami siswa SMAK Santa Maria MAlang kelas XI MIPA 3. Nama kami adalah Rebecca Permatasari Pinasthika Pamungkas (ketua, Clarissa Aricela Sulianto, dan Caesar Hermawan. Kami rata-rata berusia 17 tahun pada tahn inin. Kami menulis sebuah artikel dalam rangka meneylesaikan tugas blended yang selama 2 hari ke depan diperlukannya partisipasi masyarakat untuk membaca, like, dan comment.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Corona Menjungkirbalikkan Paradigma

3 Juni 2020   15:25 Diperbarui: 3 Juni 2020   15:46 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rebecca Permatasari Pinasthika Pamungkas, Clarissa Aricela Sulianto, Caesar Hermawan

SMAK Santa Maria Malang Siswa Kelas XI

Virus Corona hebohkan seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Virus ini menyerang sistem pernapasan manusia yang penularannya sangat cepat. Kurang lebih 203 negara yang telah terpapar. Semua negara saling bergandeng tangan untuk menghadapi virus ini. Keberadaan virus Corona menjungkir balikkan semua sektor kehidupan, mulai dari aspek pendidikan, ekonomi hingga sosial sehingga menciptakan paradigma baru.

Virus Corona atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV) merupakan salah satu varian baru dari coronavirus yang teridentifikasi menyerang manusia. Nama Corona diambil dari bahasa latin yang artinya mahkota karena bentuknya yang mirip seperti mahkota. Virus Corona berasal dari virus yang beredar di hewan, seperti kelelawar, yang bermutasi sehingga dapat menyerang manusia melalui tetesan cairan tubuh atau benda yang terkontaminasi virus ini. Penyakit oleh infeksi virus ini dikenal dengan nama Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Penyakit ini pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China, pada akhir Desember 2019. Virus ini dapat menyerang anak-anak hingga orang dewasa yang memiliki imunitas tubuh lemah, khususnya lansia berumur 60 tahun ke atas. Menurut data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 pada tanggal 30 April 2020, total kasus COVID-19 di Indonesia di dominasi oleh kaum laki-laki.

corona1-rebecca-jpg-5ed75dbf097f3677fa150f42.jpg
corona1-rebecca-jpg-5ed75dbf097f3677fa150f42.jpg
Gejala umum penyakit COVID-19, antara lain: batuk, demam, sakit kepala, dan sakit tenggorokan yang muncul dengan masa inkubasi 5 s/d 14 hari dan dapat memburuk sehingga terjadi komplikasi, seperti pneuomonia. Ironisnya, sampai sekarang vaksin untuk penyakit COVID-19 belum dapat ditemukan. Namun, beberapa sumber menyatakan bahwa penyakit ini dapat disembuhkan melalui terapi simtomatik dan suportif, seperti makan makanan yang bergizi, istirahat, minum, dan olahraga yang cukup, serta minum obat. Selain itu, kita dapat meningkatkan imunitas tubuh kita melalui kebiasaana jalan dan senam pagi setiap harin, karena sinar matahari bagus untuk kesehatan dan dapat mematikan virus Corona. Untuk mengurangi laju penyebaran virus, maka perlu adanya kesadaran semua masyarakat untuk menggunakan masker, mencuci tangan, menutup mulut saat bersin, dan social distancing sesuai arahan protokoler kesehatan.

Pemerintah juga tidak hentinya berupaya untuk menekan penyebaran virus Corona dengan menerapkan beberapa kebijakan, seperti rapid test untuk mendeteksi antibodi dan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk membatasi kegiatan masyarakat pada wilayah tertentu. Pemberlakuan PSBB dengan cara stay at home, learning at home, work from home, dan worship from home. PSBB telah diberlakukan hampir di setiap daerah di Indonesia. Bahkan diberlakukan juga penerapan sanksi bagi yang melanggar PSBB, seperti peringatan denda administratif, dan pencabutan ijin usaha.

corona2-rebecca-jpg-5ed75ddb097f367d677b9de2.jpg
corona2-rebecca-jpg-5ed75ddb097f367d677b9de2.jpg
Dengan adanya PSBB, banyak masyarakat yang dirugikan, seperti pemecatan tenaga kerja akibat pemberhentian proses produksi. Di era seperti ini, masyarakat harus berinovasi, misalnya mengubah bahan lokal menjadi produk berkelas tinggi, seperti perhiasan dengan rekonstruksi perhiasan kuno. Inovasi lain yang telah dilakukan sejumlah seniman melalui inisiatif untuk membuat lukisan dan mural yang kreatif untuk memberikan semangat dan edukasi kepada semua pihak. Dalam bidang industri musik, banyak musisi juga menyemangati masyarakat dengan membuat lagu bertemakan virus Corona. Dampak negatif pandemi adalah meningkatnya berbagai aksi kejahatan karean banyak masyarakat yang menjadi pengangguran.

Mengingat banyaknya dampak yang ditimbulkan, PSBB tidak bisa terus diterapkan. Oleh karena itu, diperlukannya tatanan hidup yang baru yang disebut new normal yang mengubah semua aspek kehidupan. New normal adalah suatu paradigma baru berupa keadaan yang mengacu pada keadaan sebelum adanya virus Corona dengan berbagai penyesuaian, seperti peningkatan protokoler kesehatan. Contoh paradigma baru yang harus diterapkan adalah perubahan pembelajaran menjadi sistem online dan pembelian lewat toko online.

Daftar Pustaka :

https://akurat.co/gayahidup/id-1119697-read-jubir-covid19-pandemi-virus-corona-harus-jadi-paradigma-berpikir-yang-baru

https://www.youtube.com/watch?v=harCUQ2Sryc

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun