Mohon tunggu...
Bang Bara
Bang Bara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger Ideologis

Hanya Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bahaya Nonton AADC 2

30 April 2016   15:03 Diperbarui: 30 April 2016   15:14 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tulisan ini bukan mengmbil peran aktor Rangga dalam AADC yang anti mainstream, tapi mencoba untuk melihat dengan kritis soal demam AADC. seperti yang kita ketahui kalau masyarakat indonesia dalam minggu ini pada demam AADC 2. buktinya film itu tembus 200rb penonton di lounching perdana kamis lalu. 

 Film "Ada Apa Dengan Cinta?" alias A2DC sebenarnya dari segi tema nggak jauh dengan cerita garapan para sutradara di masa kejayaan film Indonesia dulu. Kelebihannya, kalo boleh dikatakan ,formulanya yang rada-rada Hollywood. Meski menurut sutradaranya tidak ada maksud bikin kayak film Hollywood

 Dengan bintang sekelas Dian Sastro, disebut-sebut sebagai The Most Wanted Girl yang dipasangkan dengan Nicholas Saputra, yang tampangnya mirip Brad Renfro, aktor muda Hollywood berbakat yang terlilit masalah pencurian. Maka nggak heran kalo film ini heboh masyarakt indonesia. 

 Tapi, sebenarnya film ini sama saja dengan film-film remaja sebelumnya. Yang bikin heboh hanyalah soal promosinya. Dari segi cerita nggak ada sesuatu yang baru. Maksud dari "sesuatu yang baru" itu adalah menawarkan solusi jitu tentang urusan cinta.

 *******
 Seperti yang udah-udah, tiap film, novel, ata sinetron yang ada polanya begitu-begitu aja. Nggak menuntun kita ke arah yang benar. Tepatnya, tidak mengajarkan untuk berlaku bijak dalam menghadapi urusan cinta. konon lagi kalau kita bicara menghantarkan kita kepada kebaikan.

  Itulah kenapa saya sebut sama saja dengan cerita sebelumnya. Malah sebetulnya semakin menambah daftar panjang masalah kita menyikapi persoalan kenakalan remaja yang sebenarnya cendrung banyak disebabkan oleh film film indonesia yang hedonis fulgar dan berbau kedustaan. dan mungkin seperti AADC ini. 

 Seperti kita ketahui, Remaja dan film mempunyai hubungan yang sangat dekat. Bahkan mungkin bisa jadi hubungan antara remaja dengan film lebih dekat dibandingkan dengan interaksi antara remaja dengan keluarga atau orangtuanya. Kehadiran film sesungguhnya bagai pisau bermata ganda, memberikan pengetahuan namun sekaligus berdampak negatif dalam proses perkembangan remaja, baik fisik, psikis, maupun sosial.

 Dr. Roberd Friedland, seorang dokter spesialis saraf Amerika, menyebutkan bahwa sebagian besar penderita Alzheimer (penurunan daya ingat/pikun dini) adalah orang yang jarang melakukan aktivitas fisik dan mental yang bermanfaat, dan hanya banyak menonton film.

 Memang mungkin sebagian kita merasa menyenangkan dan menghibur. Namun sebenarnya ada banyak bahayanya bagi umat Islam, baik yang nyata atau terselubung. Mengapa? 

 Karena kita sekarang tidak hidup dalam masyarakat Islami yang menerapkan syariah Islam. Kita saat ini hidup dalam masyarakat kapitalis yang tidak kenal halal haram, yang mempertuhankan materi/uang serta menomorsatukan syahwat dan kenikmatan tubuh. Segala sesuatu diukur dengan uang, tanpa peduli lagi dengan halal haram. Tanpa ingat lagi akan pahala dan dosa, lupa akan surga dan neraka. Dalam kondisi seperti ini, hiburan dan permainan mudah menjerumuskan umat Islam ke lembah dosa. bagaimana bisa kita benarkan dalam film itu yang menampilkan adegan ciuman wanita bersuami dengan pria asing. bahakn di media seperti youtube, ini malah menjadi viral. Sungguh ini sangat memalukan dan sangat menyesatkan. 

 Jadilah AADC 1 atau 2 menampilkan ciri masyarakat kapitalis saat ini sifatnya memang cenderung negatif dan destruktif (merusak), sehingga sangat mudah menggelincirkan umat Islam ke dalam dosa dan kemaksiatan. sebaikanya kita dapat mengkomsumsi untuk kegiatan positif, boleh jadi malah memperdaya kita ke arah negatif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun