Bicara soal self-care, apa sih yang langsung terlintas di kepala kamu? Spa, sheet mask, atau mungkin liburan singkat ke tempat sejuk? Memang benar, semua itu termasuk bentuk self-care. Tapi, sebenarnya self-care lebih dari sekadar merawat fisik. Ini juga tentang bagaimana kita merapikan isi kepala, menata emosi, dan menjaga kewarasan di tengah tekanan hidup sehari-hari.
Self-Care Itu Juga Soal Pikiran dan Emosi
Di era serba cepat seperti sekarang, banyak dari kita yang sibuk "berfungsi" tapi lupa "merasa". Rasanya seperti autopilot: bangun, kerja, scroll medsos, tidur, ulang lagi. Dalam kondisi seperti ini, praktik self-care yang menyentuh aspek mental dan emosional menjadi sangat penting. Salah satu cara sederhana tapi berdampak besar adalah dengan journaling dan konseling.Â
Journaling: Merapikan Pikiran Lewat Tindakan Kecil
Menulis bukan cuma buat penulis. Teknik seperti guided writing atau expressive writing terbukti secara ilmiah bisa membantu mengurangi stres, meningkatkan kesadaran diri, dan memberi kita rasa kontrol atas hidup.
Rutinitas Simpel yang Bisa Kamu Coba:
Pagi hari (5 menit): Tulis tiga hal yang kamu syukuri. Bisa sekecil "matahari cerah" atau "kopi enak pagi ini."
Malam hari (15 menit): Lakukan penulisan ekspresif curahkan perasaan, unek-unek, atau refleksi harian tanpa sensor.
Aktivitas ini bukan soal menulis indah, tapi soal jujur pada diri sendiri. Dan kabar baiknya, kamu nggak harus melakukannya sendirian.
Konseling: Lebih dari Sekadar Curhat
Masih banyak yang berpikir konseling cuma untuk orang yang sedang "bermasalah." Padahal, konseling bisa menjadi ruang aman untuk mengurai benang kusut dalam pikiran. Konselor juga bisa membantumu membuat template journaling seperti: