Mohon tunggu...
Sarlin Leo
Sarlin Leo Mohon Tunggu... Mahasiswa -

*Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

AS dan Inggris Curigai Kaspersky Jadi Alat Spionase, Bagaimana dengan Indonesia?

10 Februari 2018   18:17 Diperbarui: 14 Februari 2018   09:16 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penguunaan antivirus buatan Rusia bernama Kaspersky dilarang di Amerika. AS menuding ada operasi spionase di balik operasi Kaspersky. Inggris merilis peringatan, produk kaspersky bisa menjadi ancaman keamanan nasional. Kcurigaaan AS bermula pada bulan September lalu. 

Saat itu departemen dalam negeri AS mengimbau lembaga pemerintahan AS untuk mencopot instalasi (uninstall) program kaspersky dari komputer dan jaringan mereka, paling lambat 90 hari setelah pengumuman. 

Imbauan tersebut disampaikan karena AS khawatir, Kaspersky menjadi kepanjangan tangan Rusia dalam menjalankan misi spionase di negeri paman sam.

Sebulan kemudian, Kaspersky menawarkan, ada pihak ketiga yang independen untuk melakukan penelitian mengenai validitas tuduhan tersebut. alih-alih dituruti, pemerintahan Donald Trump, dua pekan lalu, malah meresmikan keputusan yang melarang penggunaan antivirus Kaspersky di institusi sipil dan militer. 

Tak cuma di AS, Pemerintahan Inggris pun memeberi lampu kuning bagi para pengguna antivirus Kaspersky di negaranya. Badan Keamanan Siber Nasional Inggris (The National Cyber Security Centre-NCSC) mengeluarkan peringatan tertulis kepada seluruh lembaga pemerintahan bahwa produk kaspersky diduga bisa menimbulkan ancaman terhadap keamanan nasional.

Menurut surat edaran itu, Peranti lunak Kaspersky bisa digunakan Pemerintah Rusia untuk memata-matai informasi masyarakat dan Pemerintahan Inggris. Akan tetap badan keamanan siber itu tidak secara eksplisit memerintahkan penghentian penggunaan antivirus  Kaspersky.

Saat ini, pemerintah Inggris terkesan paranoid terhadap aktivitas Rusia. November lalu, Perdana Menteri Inggris, Theresa May, memperingatkan Rusia , bahwa negeri beruang merah itu itu termonitor melakukan aktivitas yang membahayakan kepentingan inggris di dunia siber. 

Menindaklanjuti peringatan Perdana Menteri Inggris tersebut, Caiaran Martin, Kepala NCSC, menuduh Rusia menarget infrastruktur energi dan telekomunikasi inggris sebagai sasaran serangan.

Foto: abcnews.com
Foto: abcnews.com
Antivirus Kaspersky memang butuh akses penuh dan menyeluruh ke seluruh file yang ada di dalam komputer seseorang. Hanya dengan cara itulah antivirus bisa menemukan virus atau data yang mengancam komputer si pengguna. dalam proses itu, patut diduga daya pengguna terbaca oleh komputer induk Kaspersky. 

Muncul kecurigaan, Kaspersky memiliki informasi mengenai daya personal pengguna. karena Kaspersky berasal dari Rusia dan server mereka juga ada di nergara itu, timbul kecurigaan bahwa data pribadi pengguna Kaspersky bisa terbaca oleh Pemerintah Rusia.

Dengan asumsi semacam ini, Kaspersky menduga, peringatan dari badan keamanan siber Inggris lebih didasari analisi resiko kerimbang bukti kerans yang bisa membuktikan bahwa antivirus mereka digunakan untuk kegiatan spionase.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun