"Yook selamatan, lama kita gak makan bareng anak - anak hadroh", ... kata salah seorang tim hadroh Musholla At Taufik.
"Yok kapan ..., dimana ... kita laksanain? " ... jawab anggota lainnya yang sangat senang sekali jika habis ada tampilan tim hadroh, karena tanggapan nikahan atau maulid adakan makan bersama dengan menu nasi padang dibungkus. Selain itu mereka juga menabung jika ada kegiatan, yang digunakan untuk keperluan khusus seperti selamatan dahar ngariyung ini.
Selain suka cita tersebut, tim ini sering latihan rutin per malam Jum'at, untuk penguatan hafalan syair-syair sholawatan dan keserasian irama hadroh tim tersebut, juga meningkatkan ketrampilan masing-masing anggota tim.
"Siaap, di tempat Hasiib saja" ... Â jawab senior anggota group hadroh At Taufik. Kaka panggilannya, dia seorang lulusan pesantren di DKI Jakarta, melanjutkan kuliah di UIN Jakarta. Dengan bekal yang cukup tentang ilmu agama, juga kemampuan vokal yang baik berhasil mengajarkan dan mengajak anak-anak serta remaja sekitar bergabung dalam aktifitas positif tersebut.
Di masa pandemi virus covid19 mereka tidak mengadakan latihan bersama, secara personel tetap diharuskan latihan atau belajar dirumah untuk mempertahankan keahlian yang telah dicapainya. Namun kerinduan berkumpul sempat terobati saat adakan buka bersama pada hari  ke 28 Ramdadon 2020 kemarin, dengan mengadakan doa bersama atau selamatan dahar ngariyung, seperti yang sering dilaksankan anak santri.Â
Banyak hal positif dengan selamatan / tahlilan yang disediakan pula dahar ngariyung ala santri, diantaranya :
1. Melatih hapalan ayat-ayat Al Qur'an, Sholawatan, sejarah Nabi Muhammad, risalah Maulid Nabi Muhammad dalam kitab-kitab barjanzi, kitab-kitab burdah dan kitab yang jelas sanadnya.
2. Memiliki ketrampilan dalam berkesenian, hadroh, marawis bahkan gambus.