Mohon tunggu...
Banna Irfan Ibadillah
Banna Irfan Ibadillah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa STIBA Arraayah

If You're FAIL, never give up. Because FAIL means First Attempt In Learning. END is not the ends. In facts, END means Effort Never Dies Be Possitive.....!!!!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mencari Berkah dalam Setiap Musibah

29 November 2020   08:35 Diperbarui: 29 November 2020   08:42 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jutaan umat diseluruh pelosok negeri sangatlah tersiksa dengan adanya kejadian ini. tak sedikit dari mereka yang mengutuk tanpa menerimanya secara lapang dada. Umat muslim yang hakiki harus memiliki sikap yang tangguh dan tidak goyah. Harus yakin bahwa semua yang digariskan pasti membawa berkah, bukan musibah. tinggal kita nya mau mencari atau tidak ?

Tahun ini terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Sebenernya sama aja siiih. Gak ada bedanya. Cuma mungkin tahun ini terasa lebih singkat dari biasanya. Sebenernya sama-sama 12 bukan lamanya, tapi rasanya abis bulan Mei langsung akhir tahun. Yaaap seperti yang sudah kita ketahui bersama, virus Covid-19 adalah penyebabnya. Virus ini pertama ditemukan di Wuhan, China tepatnya pada akhir bulan Desember 2019. Telah melahap jutaan jiwa korban yang tersebar di berbagai penjuru dunia.

Entah apakah ini adalah sebuah ujian ataupun cobaan. Bukan hanya menimpa sebagian kaum saja, tapi seluruh penjuru bumi sedang diuji. Yang muslim dan yang kafir, yang taat juga yang maksiat, pria maupun wanita, kawula muda begitu pula yang tua. Memang begitulah Tuhan kita, Allah swt, yang tidak pernah pilih-pilih ketika menurunkan adzab maupun ujian kepada hamba-Nya.

Banyak keputusan-keputusan yang diambil oleh pemerintah sebagai langakah tuk mencegah penyebarannya. Social distancing dan pysichal distancing contohnya. Membatasi kerumunan masyarakat yang berlebihan dianggap hal yang sangat berpotensi untuk membludaknya pasien-pasien Covid-19. Pasar-pasar ditutup, sekolah-sekolah diliburkan, banyak karyawan-karyawan yang kerja dari rumah (WFH), hingga akad dan resepsi pernikahan pun dibatasi kehadirannya.

Tidak dapat mengelak lagi, banyak pihak yang telah dirugikan dengan adanya kejadian ini. Pedagang-pedagang di pasar tidak memiliki pemasukan, guru dan murid tidak bisa belajar secara tatap muka, hingga bisnis-bisnis yang besar pun telah menjadi korban pula. Bagaimana tidak, dengan ditutupnya akses transportasi dari satu tempat ke tempat yang lain pasti sudah menghambat pertumbuhan ekonomi masyarakat. Tanpa ada pengecualian. Darat, laut udara, semua akses transportasi telah dibatasi.

Tak terasa, sudah hampir 1 tahun Covid-19 melanda kita. Kita hanya bisa pasrah dengan keadaan yang ada, sambil selalu memanjatkan do'a agar Allah swt segera mengangkat cobaan ini, sehingga roda kehidupan kembali berjalan seperti semula. Tak lupa tawakkal dan ikhtiar juga harus saling berkesinambungan. Do'a terus, usaha juga jangan dilupakan. Karena usaha tanpa do'a itu sombong. Do'a tanpa usaha sama aja bohong.

Sebagai seorang mu'min sejati, kita harus meyakini bahwa seluruh peristiwa yang terjadi di alam semesta ini, adalah kehendak Ilahi. Dan semua kejadian yang telah digariskan tentu ada hikmahnya termsuk adanya virus Corona

Wabah ini mengingatkan kita tentang kekuatan Allah swt. Bahwasanya Allah tidak perlu membuat sesuatu yang besar untuk mengguncangkan dunia. Cukup dengan makhluk kecil bernama virus, gegerlah seluruh penjuru bumi. Wabah ini juga mengingatkan kita agar tidak sombong, apalagi saat ini kita sering membanggakan teknologi dan kecerdasan bahwa kita hidup dalam kecanggihan yang katanya serba bisa dan serba mudah. Nyatanya kita dan mereka porak poranda hanya dengan sebuah virus.

Kita bisa belajar dari umat terdahulu, yang hidup dalam kecongkakan dan kesombongan. Kemudian kalah dengan makhluk kecil ciptaah Allah. Namrud yang angkuh diakhiri kisahnya oleh nyamuk. Raja Abrahah beserta pasukan gajah pun dikalahkan hanya dengan sekumpulan burung.

Saudaraku, ingatlah bahwa selalu ada hikmah dibalik musibah. Dan Allah-lah sebaik-baiknya perencana. Jika mengingat tentang kerugian, tentu kerugian akibat Corona amatlah sangat banyak. Tetapi, akan lebih rugi lagi jika kita tidak memetic hikmah dari peristiwa ini. Selalu cari hikmah dalam setiap kejadian yang ada. Berbaik sangka kepada Allah harus selalu ditingkatkan. Mungkin Covid-19 ini membawa berkah, bukan musibah. Hanya kita saja yang tidak menyadarinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun