Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Lahir di Metro Lampung. Pendidikan terakhir, lulus Sarjana dan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Mendampingi Perjuangan Cucu (Bahasa Wahyu)

13 Februari 2023   06:29 Diperbarui: 13 Februari 2023   06:29 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Dari serangkaian kejadian nyata yang penulis alami selama mendampingi perjuangan cucu dalam mempersiapkan diri bagi studinya di Canada akhirnya pikiran penulis berkelana ke masa silam, dan berlabuh pada petunjuk Allah melalui mimpi -- mimpi, dan kejadian nyata yang penulis terima.

Seperti telah penulis sampaikan sebelumnya bila penulis bermimpi, dan pagi hari setelah terjaga sudah tidak dapat mengingat mimpi semalam, penulis menganggap mimpi ini hanya sekedar bunganya orang tidur (Jawa = kembange wong turu). Tetapi bila setelah terjaga dari tidur penulis masih dapat mengingat dengan jelas, dan bahkan dapat mendokumentasikannya, penulis meyakini bahwa mimpi tersebut adalah perintah, dan petunjuk Allah bagi penulis; Karena mimpi yang seperti ini sudah sering kali penulis alami.  

Mengapa penulis dapat meyakini bahwa mimpi tersebut adalah petunjuk Allah?

Karena penulis mengetahui bahwa perintah, dan petunjuk Allah atau firman Allah diwahyukan kepada orang yang dikehendaki atau orang yang dipilih-Nya melalui berbagai cara. Diantaranya diwahyukan melalui mimpi layaknya perintah, dan petunjuk-Nya kepada Nabi Ibrahim As. sebagaimana telah disampaikan sebelumnya.

Ada juga perintah, dan petunjuk-Nya yang disampaikan dengan cara berkomunikasi langsung kepada orang yang terpilih, layaknya penyampaian wahyu kepada Nabi Musa As.

Mari kita simak bersama ayat -- ayat berikut.

Al Qur'an surat Thaahaa ayat 10.

Ketika ia melihat api lalu berkatalah ia kepada keluarganya: "Tinggallah kamu (disini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu."

Al Qur'an surat Thaahaa ayat 11.

Maka ketika ia datang ke tempat api itu ia dipanggil: "Hai Musa".

Al Qur'an surat Thaahaa ayat 12.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun