Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Lahir di Metro Lampung. Pendidikan terakhir, lulus Sarjana dan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Manusia Tidak Sendirian 1

13 April 2021   12:13 Diperbarui: 13 April 2021   12:18 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Salam sehat dan tetap semangat saudara -- saudaraku, semoga Allah mengabulkan tekat kita dalam mengenali diri sejati kita sebagai manusia, amiin.

Untuk lebih meyakinkan pemahaman atas pengenalan diri manusia pada umumnya, dan diri kita pribadi pada khususnya berikut penulis ulas kembali perihal konstitusional manusia. Singkat ceritanya konstitusional manusia  sesungguhnya terdiri atas 2 unsur besar, dan mempunyai 2 sifat antagonis.

Manusia mempunyai 2 unsur besar. Pertama. Unsur nyata (lahiriyah) berasal dari saripatinya tanah, oleh karena itu manusia dapat dilihat mata atau kasat mata, dan bersifat nyata. Atas kehendak Allah dicipta menjadi manusia dengan berbangsa - bangsa, dan bersuku - suku bangsa serta dengan berbagai warna kulit, dan bahasanya. Dan kenyataannya wadag, atau badan, atau jazad manusia yang berbeda - beda ini terjadi karena kehendak Allah Swt. yang menciptakan, dan bukan karena keinginan manusia yang diciptakan. 

Kedua. Unsur gaib ( batiniyah ), atau tan kasat mata, atau tidak dapat dilihat oleh mata berupa Ruh Suci yang langsung berasal dari Allah Swt. Tuhan Yang Maha Suci, atau Yang Maha Gaib, dan bersifat gaib. Kalau memang kita sebagai penganut Islam sejati mari kita bersaksi bahwa gaib kita berupa Ruh merupakan sebagian, dan bagian yang tidak terpisahkan oleh Allah Swt. Tuhan Yang Maha Suci, atau Allah Swt. Tuhan Yang Maha Gaib.

Manusia mempunyai 2 sifat antagonis. Pertama. Sifat baik ini cerminan dari Ruh Suci yang merupakan sebagian, dan bagian yang tidak terpisahkan dari Allah Swt. Tuhan Yang Maha Suci. Oleh karena itu sesungguhnya manusia mempunyai sifat -- sifat ke Illahian, layaknya sifat -- sifat Allah Swt. Tuhan Yang Maha Suci. Hendaklah kita memahami, dan meyakini akan hal ini, dan bersaksi bahwa ke dalam wadag, atau badan, atau jazad manusia yang berbeda - beda tersebut ditiupkan Ruh yang sama kesuciannya, dan yang berasal langsung dari Dzad yang sama yaitu Dzad Yang Maha Suci. Kita wajib menjaga kesuciannya agar sifat -- sifat baik inilah yang dapat mengendalikan, atau menguasai sifat -- sifat buruk yang ada dalam diri manusia. Atau dengan kata lain manusia hendaklah dapat menjaga kesucian diri, jiwa, dan hati agar dapat mengendalikan hawa nafsunya. 

Kedua. Sifat buruk ini bawaan dari wadag, atau badan, atau jazad manusia yang tercipta dari sari patinya tanah baik berupa tumbuhan, dan binatang terdiri dari 4 anasir atau unsur yaitu: tanah, api, air, dan angin (udara); Ketempatan nafsu yang 4 yaitu: aluamah (lawamah), amarah, supiah, dan mutmainah yang berkiprah atas kendali iblis, setan, dan sebangsanya yang selalu berusaha akan menyesatkan manusia dari jalan Allah. Karena itu hendaklah kita selalu ingat ( Jawa = eling ), dan waspada agar tidak memberi ruang gerak kepada hawa nafsu untuk mengendalikan, atau menguasai sifat baik manusia. Atau dengan kata lain, hendaklah manusia tidak dikendalikan oleh hawa nafsunya.  

Surat Shaad ayat 26. Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa)di muka bumi, maka berilah keputusan ( perkara ) di antara manusia  dengan adil dan janganlah kamu mengikuti nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang - orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.

Surat Yusuf ayat 53. Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang. 

Begitulah konstitusional manusia yang sesungguhnya, sudah barang tentu  bagi mereka yang percaya, dan meyakini serta ingin mengerti akan diri sejatinya diciptakan sebagai manusia. Mengingat pemahaman ini merupakan hal yang sangat mendasar atau sangat fundamental, maka Nabi Muhammad mengingatkan dengan sabdanya man arofa nafsahu, faqod arofa Robbahu, dalam bahasa Indonesianya kenalilah dirimu, niscaya mengenal Tuhanmu.

Apakah dengan uraian sampai disini kita sudah dapat dikatakan telah melaksanakan sabda Nabi secara tuntas? Belum! Baru sebagian, dan itu baru manusia bila dilihat dari sisi lahiriyah alias yang kelihatan berupa wadag, atau badan manusianya saja. Oleh karena itu umumnya orang lalu beranggapan bahwa manusia itu hanya sendiri di atas dunia ini, karena memang kelihatan sendirian. Manusia dilahirkan di atas dunia ini memang datang sendiri -- sendiri, dan kenyataanya atau tampak mata memang demikian. Lalu apa kaitannya dengan judul artikel Manusia Tidak Sendirian? Kalau memang ingin mengetahui, mari kita simak bersama uraian selanjutnya.

Kita semua sudah mengetahui, dan masih ingat ( Jawa = eling ) Allah menciptakan semesta alam, atau jagad raya seisinya ini dalam keadaan berpasangan, serasi, dan harmonis bukan? Ada siang, ada malam. Ada laki -- laki, ada perempuan. Ada panas, ada dingin. Ada baik, ada buruk. Ada lahir, ada batin. Ada nyata, ada gaib, dan seterusnya, dan seterusnya, dan seterusnya. Sebagaimana tersirat dalam surat Ar Ra'd ayat 3. Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah - buahan berpasang - pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun