Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Sarjana, Apoteker

Pendidikan terakhir, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta: Sarjana lulus November 1975, Apoteker lulus Maret 1977. Profesi Apoteker, dengan nama Apotek Sido Waras, sampai sekarang. Pensiunan Pegawai Negeri Sipil tahun 2003, dengan jabatan terakhir Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Lampung Timur. Dosen Jurusan Farmasi, Fakultas MIPA Universitas Tulang Bawang Bandar Lampung, Januari 2005 sampai dengan Desember 2015.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ratu Adil (1)

1 Juli 2016   09:45 Diperbarui: 1 Juli 2016   10:06 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sudah menjadi kebiasaan, manakala berbicara tentang Ratu Adil, orang lalu mengaitkannya dengan Satriyo Piningit. Bahkan orang beranggapan Satriyo Piningit itulah, yang dianalogikan atau yang dialur pikirkan sama dengan seorang Pemimpin ( Ratu Adil ), yang akan dapat memberikan keadilan dan kesejahteraan, bagi rakyatnya.                              

Hendaklah dipahami,  Satriyo  Piningit   itu tidak akan muncul layaknya wujud manusia ini. Karena Satriyo Piningit, tidak lain adalah percikan Yang Maha Ghaib yang terdapat dalam setiap wadag manusia. Jadi sampai kapanpun, Satriyo Piningit tidak akan muncul sebagai wujud manusia.

Mengapa selama ini Satriyo Piningit selalu dikaitkan dengan Ratu Adil? Apakah memang ada kaitannya? Memang ada, kaitan Satriyo Piningit dengan Ratu Adil. Kalau memang ingin mengetahui kapan terwujud-nyatakannya Ratu Adil.

“Suk yen wong sak Nuswantoro iki wus biso nyumurupi dununge Satriyo Piningit, yo ingkono bakal tumapak adeging Ratu Adil”.Arti harfiah ungkapan tadi, besuk manakala rakyat Indonesia telah  dapat memahami keberadaan ( meliputi 5W-H ) Satriyo Piningit, disitu Ratu Adil terwujud. Ditandai dengan Pemerintahan yang adil dan berkeadilan, demi ketenteraman dan kesejahteraan rakyatnya.                                  

Kristalisasi sabda Nabi “Kenalilah dirimu niscaya mengenal Tuhanmu”, yang saya maknai sebagai Sang Suci dalam tulisan SIAPA AKU, oleh nenek moyang dikiaskan sebagai Satriyo Piningit itu bersemayam dalam wadag manusia. Satriyo Piningit mempunyai sifat – sifat ke-Illahian, jadi sama dengan sifat Yang Maha Suci. Karena memang, langsung berasal dari Yang Maha Suci.  

Mari dirasakan, andaikan  setiap  Warga  Negara Indonesia telah memahami keberadaan Satriyo Piningit didalam dirinya. Sudah barang tentu tingkah laku, perbuatan dan tutur katanya sehari – hari, akan mencerminkan sifat dan kehendak Yang Maha Suci.

Jadi yang dimasudkan munculnya Satriyo Piningit itu,  bukan lalu muncul berupa sosok atau wujud manusia. Tetapi kemunculan Satriyo Piningit diatas dunia ini, bila sifat ke-Illahian diwujud – nyatakan kedalam tingkah laku, perbuatan dan tutur kata setiap manusia dalam kesehariannya. Tidak lain adalah sifat dan kehendak Yang Maha Suci, melalui Sang Suci atau Satriyo Piningit sebagai utusan dan wakil atau khalifah Allah, dimuka bumi. 

Bila kondisi seperti ini telah tercapai, dapat dipastikan akan terwujud Negara yang adil dan berkeadilan. Negara yang aman, damai, tenteram, saling mengasihi dan menyayangi sesama, sejuk dan menyejukkan dan lain – lain kondisi yang membahagiakan. Siapapun yang akan menjadi pemimpinnya.

Karena pemimpin dan yang dipimpin, telah mampu mewujudkan rasa adil didalam dirinya sendiri. Karena pemimpin dan yang dipimpin, telah mampu mewujudkan rasa aman di dalam dirinya sendiri. Karena pemimpin dan yang dipimpin, telah mampu mewujudkan rasa damai didalam dirinya sendiri. 

Karena pemimpin dan yang dipimpin, telah mampu mewujudkan rasa tenteram didalam dirinya sendiri. Karena pemimpin dan yang dipimpin, telah mampu mewujudkan sifat pengasih dan penyayang didalam dirinya sendiri, serta kondisi - kondisi lain yang  memba-hagiakan, didalam dirinya sendiri.

Jadi kuncinya,  manakala setiap Warga Negara Indonesia telah memahami keberadaan Sang Suci atau Satriyo Piningit didalam dirinya. Dan mewujud – nyatakannya, kedalam tingkah laku, perbuatan dan tutur katanya sehari – hari, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.   Insya-Allah  akan terwujud suatu Pemerintahan yang adil dan berkeadilan     ( Ratu Adil ), siapapun orangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun