Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Sarjana, Apoteker

Pendidikan terakhir, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta: Sarjana lulus November 1975, Apoteker lulus Maret 1977. Profesi Apoteker, dengan nama Apotek Sido Waras, sampai sekarang. Pensiunan Pegawai Negeri Sipil tahun 2003, dengan jabatan terakhir Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Lampung Timur. Dosen Jurusan Farmasi, Fakultas MIPA Universitas Tulang Bawang Bandar Lampung, Januari 2005 sampai dengan Desember 2015.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ketika Tikus Mendapat Grasi

6 September 2017   09:09 Diperbarui: 6 September 2017   10:36 2996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: wallpapersafari.com

Sabar dalam peperangan pada dasarnya adalah penggalan dari surat Al Baqarah Ayat 177, yang sewajibnya diaktualisasikan oleh penganutnya dalam bentuk perbuatan nyata sebagai upaya dalam menggapai derajat takwa. Mengapa demikian? Untuk memahami makna yang terkandung di dalam judul dimaksud, izinkan aku menceritakan kisah nyata seorang kakek.

Si kakek berusia 69 tahun, lahir di Metro Lampung, dan pernah menimba ilmu di Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta angkatan tahun 1969. Di masa aktifnya, si kakek mengawali tugas dinasnya di Balai Penelitian Kimia Semarang Jawa Tengah, kemudian pindah ke Kantor Wilayah Departemen Perindustrian Lampung.

Mengawali kisah nyata si kakek, mari kita simak ulang kondisi masyarakat di zaman ke Nabian dahulu. Pembunuhan antar kaum satu dengan lainnya terjadi di mana-mana. Apakah itu dilakukan terhadap laki - laki, perempuan baik tua maupun muda, anak - anak, bahkan terhadap bayi sekalipun. Di samping itu juga merebak keburukan-keburukan lain di antaranya: perjudian, madat dan mabuk ( narkoba ), penjarahan terjadi dimana-mana. Perkosaan terjadi dimana-mana, baik terhadap perempuan dewasa maupun di bawah umur. Pengrusakan terjadi di mana - mana, pembakaran terjadi di mana-mana baik terhadap harta benda maupun terhadap manusia hidup. 

Di sisi lain, saling caci, saling hujat, saling fitnah, saling hasut dan perbuatan-perbuatan buruk lainnya dikobarkan dari satu kaum ke kaum yang lain. Dengan tujuan untuk berebut pengaruh di kala itu. Dalam situasi dan kondisi seperti itu, mereka yang merasa kuat lalu mengangkat dirinya sebagai penguasa. Dengan membuat peraturan sedemikian rupa, untuk pembenaran perbuatannya. Bahkan tak jarang sang penguasa mengangkat dirinya sebagai penguasa alam, yang berwenang atas hidup dan matinya seseorang yang dikehendaki.

Dari riwayat tersebut, dapat digambarkan betapa rusak dan rendahnya akhlak manusia di zaman itu. Dan betapa tercerai berainya umat manusia di kala itu. Masing - masing kaum, memberlakukan hukum rimba. Siapa yang kuat dialah yang menang dan berhak untuk menguasainya. Dalam situasi dan kondisi demikian, melalui malaikat Jibril diturunkan wahyu Al Qur'an dan sekaligus Muhammad diangkat menjadi Nabi dan Rasul.

Dengan tugas yang amat berat, yaitu mengentaskan manusia dari zaman kegelapan menuju cahaya terang benderang. Surat Ibrahim ayat 1. Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.

Apakah dalam penyampaian Al Qur'an, yang pada dasarnya merupakan perintah dan petunjuk Allah tersebut dengan serta merta diterima baik, oleh kaum di kala itu? Sama sekali tidak! Dikisahkan ketika Nabi Muhammad, SAW. menyebarkan agama Islam, tidak sedikit tantangan yang beliau hadapi. Bahkan peperangan antar beliau dan pengikutnya dengan kaum penentangnya, tidak dapat dihindarkan lagi. Mengapa hal ini terjadi?

Karena memang, di masyarakat sudah lama berkembang perbuatan-perbuatan yang menurut anggapan mereka sudah benar, sesuai dengan aturan yang mereka buat sendiri. Oleh karena itu, ketika datang perintah dan petunjuk Allah ( Al Qur'an ) yang membawa kebenaran hakiki, dengan tujuan memperbaiki akhlak masyarakat yang sudah rusak di kala itu; Dan menuntun manusia menuju cahaya terang benderang, dianggapnya suatu penghalang bagi mereka, dalam melakukan perbuatan - perbuatan yang selama itu mereka lakukan. Karena itulah, mereka menentang Nabi dan pengikutnya habis habisan. 

Bahkan dengan mengangkat senjata, sehingga dalam penyebaran agama Islam di kala itu, diwarnai dengan peperangan. Di antaranya perang Badar, perang Uhud dan lain-lain. Tetapi Nabi menyebutnya, semua peperangan pisik tersebut hanyalah merupakan peperangan kecil. Sedangkan peperangan yang sesungguhnya, dan amat berat adalah memerangi hawa nafsu yang ada dalam diri kita sendiri. 

Berkaitan dengan judul dimaksud, berikut kisah nyata si kakek. Suatu saat si kakek dan istrinya berkunjung ketempat adiknya, di Metro Lampung. Sebagaimana biasa, beliau lalu saling mengabarkan keadaan masing-masing dan berbincang-bincang hingga waktu makan siang, lalu makan siang bersama. 

Saat sedang makan siang, datang seekor kucing putih ke ruang makan. Kebetulan lauk ada ikannya, oleh si kakek setelah daging diambil, kemudian tulang dilemparkan kedekat kucing putih tadi dan......eeeeeng serta merta diterkam oleh kucing putih tersebut. Pada saat kucing putih akan melumat santapannya, datang seekor kucing hitam yang badannya sedikit lebih kurus dan dengan bersuara....geeeeeerrrrrrr saling bersahutan. Kucing putih serta merta lari meninggalkan makanannya, dan akhirnya dimakan si kucing hitam. Setelah makan siang, si kakek bertanya perihal kucing tadi kepada adiknya. Dan mendapat jawaban bahwa kucing putih itu anak dari kucing hitam, kata adik si kakek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun