Mohon tunggu...
Budi Satria Dewantoro
Budi Satria Dewantoro Mohon Tunggu... Pengacara - Praktisi Hukum

Dekat dengan isu hukum-HAM, human security, kepolisian, penggemar sepak bola, peminat budaya, dan penikmat kuliner Nusantara.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Dari Bola ke Mimpi: Festival U-12 FOSSKA Paser, Merajut Asa di Lapangan Hijau

29 November 2024   20:04 Diperbarui: 29 November 2024   20:04 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerahan bola simbolik sebagai bagian dari Program 1000 Bola Kaltim Berdaulat. (Foto: Instagram/@fosska_kaltim)

Minggu (1/12/2024), Lapangan Desa Kerta Bhakti, Long Ikis bakal berubah menjadi arena magis di mana bola tidak hanya bergulir, tetapi juga membawa harapan, membangkitkan semangat, dan membangun karakter anak-anak. Di bawah matahari Paser yang hangat, Festival Sepakbola U-12 FOSSKA Paser menyatukan 16 tim dengan satu misi: bermain dengan hati, berlaga dengan nyali, dan bermimpi tanpa batas.

Sebagai bagian dari program 1000 Bola Kaltim Berdaulat, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur turut menyisipkan harapan besar di setiap bola yang dibagikan kepada klub-klub dan sekolah sepak bola. Inisiatif ini bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan fisik permainan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai resilience, teamwork, dan keberanian.

Dengan format pertandingan 9v9, festival ini tak hanya menjadi ajang memamerkan skills di lapangan, tetapi juga bagian dari seleksi untuk membentuk tim yang akan mewakili Paser pada kejuaraan nasional di Malang. Setiap operan, tendangan bebas, hingga gol yang tercipta, adalah cerita kecil yang membangun mimpi besar untuk sepak bola desa.

Andi Ahmad, Ketua FOSSKA Paser, menyampaikan bahwa festival ini bukan hanya soal kemenangan semata. Dengan sorot mata penuh semangat, ia menekankan pentingnya menguatkan fondasi sepak bola usia dini dan menjadikan lapangan hijau sebagai ruang tumbuh bagi anak-anak. Menurutnya, sepak bola bukan sekadar permainan, melainkan sebuah medium untuk belajar keberanian, kerja keras, dan menghormati lawan.

Atmosfer di Long Ikis terasa hidup. Anak-anak yang melangkah ke lapangan dengan tekad, menciptakan momen-momen golden goal dan aksi penuh flair. Mereka adalah wajah masa depan sepak bola Paser, yang kelak diharapkan mampu membawa nama daerah ini bersinar di panggung nasional.

Namun, di balik setiap kompetisi, ada harapan lain yang terselip. Festival ini juga bertujuan membentuk mental toughness dan self-efficacy pada anak-anak. Dengan bermain sepak bola, mereka belajar mengelola emosi, membangun kepercayaan diri, dan beradaptasi dengan tekanan---modal penting yang akan mereka bawa hingga ke kompetisi profesional.

Langit Long Ikis esok  lusa menjadi saksi ketika bola-bola yang bergulir di lapangan membawa mimpi-mimpi besar dari tanah kecil. Di tengah sorak sorai penonton, setiap anak yang mencetak gol atau membuat penyelamatan gemilang adalah seorang pahlawan. Dan dalam perayaan ini, semuanya dimulai dengan satu bola, satu kesempatan, dan keyakinan bahwa masa depan mereka terbentang luas.

Festival U-12 FOSSKA Paser bukan sekadar turnamen. Ia adalah panggung awal bagi perjalanan panjang para rising stars, yang kelak akan menjadi kebanggaan Paser, bahkan Indonesia. Seperti sebuah permainan yang dimulai dari peluit pertama, mimpi besar anak-anak ini baru saja dimulai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun