Mohon tunggu...
Muh. Ruslim Akbar
Muh. Ruslim Akbar Mohon Tunggu... Akuntan - Instagram @muhruslimakbar

Menulis untuk mengekalkan jiwa

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

5 Masalah Psikologis Remaja yang Mengintai di Abad-21

8 April 2022   21:49 Diperbarui: 8 April 2022   22:06 2868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: goodminds.id

Kita bisa belajar dari kasus yang marak dibicarakan saat ini, yaitu penipuan berkedok investasi trading yang dimana para pelakunya seringkali menampilkan kemewahan yang mungkin saja sebagian dari kita saat melihatnya akan merasakan insecure.

Lebih lanjut, Abraham Maslow menyebutkan bahwa orang insecure biasanya merasa dirinya tidak diterima, dikucilkan, pesimis, cenderung memiliki perasaan bersalah, bahkan sampai berasa tidak bahagia. Sehingga jika kondisi ini dibiarkan terus menerus akan membawa dampak buruk untuk kesehatan mental kita.

4. Nomophobia

Istilah Nomophobia (no mobile phone phobia) merujuk kepada kondisi seseorang yang akan merasakan kecemasan atau ketakutan berlebih jika sedang tidak menggunakan ponsel mereka. Harus diakui pula keberadaan ponsel telah menjelma menjadi kebutuhan sehari-hari dengan berbagai fungsi yang bertujuan untuk memudahkan kebutuhan manusia, baik dalam hal komunikasi maupun akses informasi.

tidak hanya berdampak pada orang dewasa saja, bahkan hasil Penelitian di Bristol University pada tahun 2010 yang dilansir dari situs Zurich.co.id mengungkapkan bahwa penggunaan gadget berlebihan pada anak yang perlu diwaspadai adalah meningkatnya risiko depresi, gangguan kecemasan, kurang perhatian, psikosis, dan perilaku bermasalah lainnya. Selain itu, dampak dari kebiasaan untuk terus memegang ponsel kita tidak hanya menggangu fungsi otak kita saja. 

Radiasi dari layar ponsel juga turut memberi efek buruk terhadap mata seperti iritasi, kekeringan, hingga mata kabur.
Selain itu, banyaknya kegiatan-kegiatan positif ikut terabaikan seperti olahraga, belajar, maupun berinteraksi secara langsung dengan keluarga dan juga orang lain.

5. Galau

Mood seseorang sering kali berubah-ubah dengan berbagai sebab, tak terkecuali perasaan cemas yang muncul karena hal-hal yang tidak diinginkan terjadi atau mungkin akan terjadi. Masalah di kantor, lingkup pertemanan hingga terkait masalah kesehatan mengakibatkan pikiran seseorang menjadi tak karuan. Inilah gambaran psikologis manusia yang kini lebih populer dengan istilah galau yang seringkali menghampiri seseorang terutama bagi mereka yang masih berusia muda.

Pada sejumlah penelitian, kondisi galau dan stres sering dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Selain itu, galau dapat menyebabkan asma, obesitas, diabetes, nyeri kepala kronis, depresi, masalah pencernaan, Alzheimer, dan percepatan penuaan.

Memperbaiki pola pikir sangatlah penting karena pikiranlah yang akan memengaruhi segalanya. Tingkah laku, ucapan, serta kondisi psikologis seseorang akan sangat dipengaruhi oleh cara berpikirnya. Oleh karena itu, penting untuk memperkaya literasi serta mengikuti seminar dan kajian yang bermanfaat untuk pengembangan diri agar terbiasa berpikir positif dan tidak dikuasai oleh pikiran negatif kita sendiri.

Daftar pustaka:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun