5. Nama adalah Do'a.
Di dalam Islam, nama tidak hanya sebagai penanda seseorang. Nama adalah doa bagi diri dan kehidupan. Misalnya penambahan nama Jamilah yang berarti cantik atau nama Hasan yang memiliki arti lembut dan baik. Oleh karena hal ini, para orangtua cenderung memberikan tambahan nama kepada anaknya sebagai bentuk harapan dan doa bagi anaknya kelak. Selain bahasa Arab, kombinasi dengan nama berunsur Eropa juga kerap dilakukan misalnya penambahan nama Belinda yang berasal dari Belanda bermakna  bijaksana dan abadi, atau Pretty yang dalam bahasa Inggris berarti cantik. Sementara itu walaupun dalam bahasa Korea juga banyak kita temukan kata-kata yang mengandung arti yang baik, namun penggunaannya terkendala kebiasaan pengucapan dan pemahaman orang Indonesia terhadap bahasa Korea.
6. Tokoh Yang Menginspirasi.
Beberapa tokoh terkenal dan Ilmuwan sebagian besar berasal dari Amerika, Eropa, dan Arab. Alexander Graham Bell merupakan seorang ilmuwan, pencipta, dan pendiri perusahaan telepon bell yang berasal dari Amerika. Atau seringkali kita menyaksikan betapa hebatnya para atlet olahraga yang berasal dari benua biru, Eropa. Sementara Nabi dan para sahabatnya yang berasal dari Arab senantiasa dikisahkan memilik akhlak yang luar biasa. Sehingga hal ini yang ikut menginspirasi pemberian nama yang berunsur Eropa dan Arab, dengan harapan mampu memiliki sifat dan kecerdasan seperti para tokoh di atas, ketimbang menambahkan unsur Korea.
Itulah beberapa alasan sulitnya penggunaan nama yang berunsur Korea untuk digunakan di Indonesia walaupun budaya Korea begitu masif masuk melalui industri hiburannya sejak beberapa dekade terakhir.