"Di kampung Gue ada Dukun hebat, Lo mau ke sana?" tanya Fara menawarkan Dukun hebat di kampungnya pada Sri Indah.
"Di rumah Gue juga ada boneka santet!"
"Kalau di rumah Gue ada banyak batu akik." Ucap Vina dengan wajah serius.
Semuanya jadi cengo.
"Vina ... apa hubungannya sama batu akik?" tanya Arsil.
"Batu akik di rumah Gue bisa ngabulin permintaan."
"Lo anak dukun?" tanya Sri Indah.
"Makan aja kenapa, sih? Omongan kalian lama-lama mulai gila." Titah Indah.
Sambil menyunggingkan bibir, Sri Indah kembali menyantap makanannya. Dia tetap saja emosi ke OSIS tersebut.
Satu persatu dari beberapa kelompok mulai mengganti topik pembicaraan. Mereka sudah cukup puas mengumpat OSIS itu. Tapi, tidak dengan kelompok Indah. Mereka masih tertarik dengan topik tersebut.
"Kalian lihat enggak, sih, tingkah lakunya?" tanya Arsil.