Awal Maret 2010 bertepatan dengan acara ‘pekan’ perlawanan duia terhadap apartheid Israel yang ditetapkan oleh Majlis Umum PBB sejak tahun 2005. Peristiwa tersebut melibatkan berbagai elemen internasional sebagai solidaritas terhadap bangsa dan rakyat Palestina, dengan mengutuk kekejaman Israel yang menjajah wilayah Palaestina di wilayah pendudukan Tepi Barat (West Bank), Dataran Tinggi Golan maupun Jalur Gaza.
Peristiwa tersebut meliputi sebanyak 58 Universitas di Eropa, AS dan Canada, tahun ini, kegiatan pekan solidaritas tersebut diadakan dengan berbagai kegiatan, antara lain general stadium dan pekan kebudayaan, pementasan seni yang membongkar sistem apartheid yang dipraktekkan oleh Israel terhadap warga Arab Palestina. Pekan apartheid ini juga diikuti oleh para seniman dan akademisi Israel yang tidak setuju dengan perlakuan pemerintahnya, seperti Prof. Jeff Helber, pendiri ‘Lembaga Israel Anti Penghancuran Rumah’ yang akan memberikan stadium general di Universitas Glasgow mengenai ‘Apartheid Israel: dan cara memboikot dan menerapkan tindak pidana terhadapnya’. Sementara itu, Cineas Shay Bollack akan menggelar film dokumentasi yang menggambarkan kekejaman dan kebrutalan tentara Israel terhadap rakyat Palestina dan juga warga Israel serta warga asing yang menolak pembangunan tembok pemisah di Tepi Barat.
Menurut sejarawan Israel Elan Babi bahwa ideologi zionisme sejalan dengan ideologi apartheid yang pernah diterapkan (dulu) di Afsel yang menindas bangsa Afrika kulit hitam. Sedangkan Israel melakukan penindasan tersebut terhadap rakyat Palestia, bahkan penindasan terhadap kemanusiaan itu sendiri.
Sedangkan di lain pihak, negara-negara Arab sedang berebut untuk mengadakan normalisasi hubungan dengan Israel berdasarkan pertemuan tingkat Menlu di Liga yang meminta Presiden Mahmud Abbas untuk mengadakan perundingan lagi atas desakan AS, selama empat bulan ke depan. Apabila gagal, maka akan diajukan kepada Dewan Keamanan PBB.
Kumaha sih……Engkong Arab…????