Mohon tunggu...
Bang Nasr
Bang Nasr Mohon Tunggu... Dosen - Nasruddin Latief

Bangnasr. Masih belajar pada kehidupan, dan memungut hikmah yang berserakan. Mantan TKI. Ikut kompasiana ingin 'silaturahim' dengan sesama.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perpustakaan Almarashi Alnajafi, Qum

18 November 2010   19:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:30 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Katanya kurang afdhol bila datang ke Qum, Iran tidak mengunjungi perpustakaan Ayatullah Almarashi Alnajafi. Disitu ditulis wasiat sang pemilik yang mengatakan bahwa 'kuburlah saya di depan gerbang perpustakaan agar kaki-kaki pencari  dan pencinta ilmu menginjakku setiap hari'.

Ayatullah Alnajafai sepanjang usinya hampir 70 tahun mengumpulkan dan mengoleksi manuskrip-manuskrip langka. Untuk mendapatkan benda-benda berharga tersebut kadang-kadang harus puasa atau ganti rugi ibadah bagi keluarga pemlik manuskrip.

Perpustakaan Ayatullah merupakan perpustakaan  ketiga terbesar di dunia Islam setelah perpustakaan Sulaimaniyah di Istanbul dan Darul Kutub di Kairo, dimana mempunyai  luas 4000 m3, terdiri dari bangunan utama 7 tingkat yang dikunjungi tidak kurang dari 4000 orang setiap harinya.

Proses pengumpulan buku-buku sudah dimulai oleh Sang Ayatullah sejak menuntut ilmu di Najaf Irak. Kekurangan beaya ataupun berlomba dengan penjajah Inggris tidak menyurutkan Sang Ayatullah untuk bersaing mendapatkan buku-buku tersebut terutama manuskrip berharga. Kehidupan yang zuhud dan harta sedikit yang dimilikinya bukan halangan untuk mendapatkan buku-buku dan mauskrip-manuskrip tersebut, bahkan dengan menggadaikan pakaian atau menjualnya, hingga puasa dan salat menggantikan wasiat si pemilik manuskrip. Misalnya Ayatullah menulis di manuskrip koleksinya, 'saya beli manuskrip ini dengan melaksanakan salat qadha selama 3 tahun untuk ayah pemilik manuskrip', atau 'saya membeli manuskrip ini dengan melaksanakan puasa selama 4 bulan sebagai qadha (pengganti) ayah pemilik manuskrip', atau 'saya membeli manuskrip ini dengan menziarahi Amirul Mu'minin Ali selama setahun sebagai badal pemilik manuskrip'. Masya Allah sebuah perjuangan yang tidak mudah dan memiliki himmah yang tinggi pada pengetahuan. Bahkan pernah mengenyam penjara pada tahun 1922 akibat mempertahankan manuskrip 'Riyadhul Ulama' karena penjajah Inggris ingin memilikinya melalui calo.

Ketekunannya mengumpulkan dan mengoleksi buku-buku itu semua membuahkan hasil dengan berdatangannya para ulama dan cendekiawan memanfaatkan koleksi miliknya, hingga akhirnya koleksi tersebut dibuatkan di dua buah ruang kelas di Sekolah Almarashiyah yang didirikannya di Iran pada tahun 1965. Sejalan dengan pertumbuhan dan jumlah pengunjung yang semakin besar, akhirnya pada tahun 1974 dibuatkan bangunan perpustakaan khusus yang menyimpan lebih dari 16.000 buah koleksi  buku dan manuskript. Ketika Imam Khomaini kembali dari pengasingannya di Perancis untuk memimpin Revolusi Islam di Iran, pada tahun 1989 atas beaya Imam Khomaini dilakukan perluasan gedung perpustakaan tersebut dan dilakukan peletakan batu pertama pada tgl. 13 Juni 1990 namun hanya berselang 47 hari sejak peristiwa tersebut, Sang Ayatullah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.

Berdasarkan catatan tahun 2007, di perpustakaan tersebut terdapat koleksi sebanyak 75.000 buah manuskrip yang dibagi menjadi 37.000 jilid dan jumlahnya terus bertambah sepanjang tahun sebanyak antara 750 hingga 1000 buah manuskrip. Sedangkan koleksi bukunya mencapai 1 juta buah yang terdiri dari 50 bahasa asing, juga terdapat perawatan buku-buku tua. Di bagian microfilm terdapat lebih dari 4000 jilid manuskript langka yang terdapat di dunia. Indek buku-buku tersebut terdapat lebih dari 50 juta judul buku dalam berbagai bahasa. Selain itu, dibagian koleksi dokumen terdapat lebih dari 100 ribu dokumen tulisan tangan  yang berasal dari 5 abad lalu. Juga terdapat manuskrip Mushaf Al-Qur'an dengan tulisan Kufi yang ditulis pada akhira bad pertama hingga pertengahan abad kedua yang merupakan mushaf tertua di dunia. Koleksi perpustakaan tersebut juga bukan hanya berisi buku-buku agama Islam melulu. Selain itu juga terdapat koleksi doa-doa dari kitab Zabur yang ditulis diatas kulit domba dalam bahasa Latin sebanyak 200 buah yang total beratnya mencapai 16 kg yang diberikan kepada Ayatullah oleh para Rahib dari Spanyol ketika berobat ke negara tersebut. Juga terdapat sebuah Injil yang ditulis dalam bahasa Amhari (Habasyah) yang berasal dari abad 12 M. Diantara manuskrip tertua antara lain kitab Nuzhat al-Musytaq karya Sharif Idrisi dalam ilmu geografi, kitab Al-Qanun karya Ibn Sina dalam bidang kedokteran, dan kitab Tahris Eucledes karya Nasruddin Tusi dalam bidang matematika.

Perpustakaan tersebut juga mengadakan kerjasama dengan sejumlah 400 perpustakaan dari negara lain termasuk Congress Library AS. Ayatullah Najafi, selain tokoh dibalik koleksi manuskript maupun buku-buku di perpustakaan tersebut, juga seorang ulama besar di Qum, Iran. Banyak ulama-ulama besar yang belajar pada beliau antara lain Muhammad Husen Bahesti, Mahmud Talegani yang menjadi Imam pertama di Tehran paska revolusi, Syihabudin Isyraqi, besan Ayatullah Khomaini dan Murtaza Haeri putra pendiri Hawzah Ilmiah di Qum; beliau juga telah menulis lebih dari 150 buah buku dalam berbagai disiplin keilmuwan.

Masya Allah. Menakjubkan kecintaan Sang Ayatullah pada ilmu yang juga membuatnya tidak menikah sepanjang hayatnya demi kecintaannya pada pelita kehidupan dunia dan akherat tersebut.

Adakah generasi muda sekarang yang mempunyai azimah seperti itu? Semoga muncul tunas-tunas muda yang cinta ilmu dan pengetahuan.

salam,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun