Mohon tunggu...
Abdullah Muzi Marpaung
Abdullah Muzi Marpaung Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pejalan kaki

Tak rutin, tapi terus...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lalu

23 Februari 2021   09:08 Diperbarui: 23 Februari 2021   09:18 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

cangkang kerang yang kita kumpulkan
telah dibuyarkan oleh ombak
sebelum sempat kita jadikan hiasan
aku selalu menunda:
bukan urusan yang penting, kataku

jejak kita telah dihapuskan ombak
istana pasir kita telah dihapuskan ombak
sementara ombak telah ditelan
ingatan kita yang buram

kita tahu tak ada yang abadi
tapi tak kita kira secepat ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun