Mohon tunggu...
Abdullah Muzi Marpaung
Abdullah Muzi Marpaung Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pejalan kaki

Tak rutin, tapi terus...

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Sejak Kapan Orang Menggoreng Makanan?

22 Oktober 2020   09:04 Diperbarui: 22 Oktober 2020   09:32 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuliner. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Rembolle

Menggoreng, secara sederhana, adalah teknik memasak makanan dengan menggunakan minyak panas sebagai media. Ada beberapa metode penggorengan, tergantung pada jumlah minyak dan lama penggorengan. Paling tidak, kita mengenal empat metode: pan frying, shallow frying, deep frying, dan stir frying (tumis).

Pan frying adalah cara menggoreng dengan sedikit minyak, cukup untuk sekadar melumasi wajan. Biasanya bahan makanan harus dibalik -- paling tidak satu kali -- agar kedua sisi sama matangnya.

Shallow frying adalah cara menggoreng yang paling sering dilakukan di rumah tangga. Pada cara ini digunakan cukup banyak minyak, sehingga sebagian bahan makanan terendam di dalam minyak. Suhu yang digunakan tinggi (160--190C) dengan tujuan untuk pembentukan warna coklat. Oleh karena hanya terendam sebagian, bahan makanan harus dibolak-balik beberapa kali selama digoreng. Cara ini memungkinkan kita untuk memiliki fleksibilitas di dalam mengatur tingkat kematangan, misalkan dengan mengecilkan nyala api dan memperlama waktu penggorengan.

Deep frying adalah cara menggoreng dengan menggunakan minyak yang sangat banyak sehingga bahan makanan yang digoreng tenggelam dalam minyak. Dengan cara ini tingkat kematangan semua bagian bahan makanan lebih merata tanpa perlu membolak-balik bahan makanan. Cara ini biasa kita lihat di restoren cepat saji atau pedagang gorengan.

Stir frying atau menumis adalah teknik menggoreng dengan sedikit minyak yang sangat panas dan bahan makanan diaduk selama proses penggorengan. Teknik ini berasal dari China.

Sejak kapan orang mulai mengenal cara mengolah makanan dengan menggoreng? Tidak mudah untuk dipastikan. Kita hanya dapat mengandalkan catatan masa lalu atau jejak arkeologis yang berhasil diperoleh. Persoalannya, tidak semua peradaban di muka Bumi ini memiliki kebiasaan mencatat. Atau peninggalan masa lalu tidak tersedia untuk dipelajari karena mungkin telah rusak seiring waktu.

Mari kita lihat informasi masa lalu apa saja yang berhasil dikumpulkan dan dipelajari yang ada kena-mengenanya dengan menggoreng. Pertama, proses memasak makanan yang diasosiasikan dengan menggoreng tercantum pada Kitab ketiga Taurat, yaitu Imamat yang diperkirakan ditulis pada sekitar tahun 538 hingga 332 Sebelum Masehi. 

Kedua, Penulis Latin Pliny pada abad pertama Masehi mencatat resep suatu penyakit yang membutuhkan telur yang direndam dalam cuka dan kemudian digoreng dengan minyak.

Ketiga, Geoffrey Chaucer, penyair Inggris di abad 14 menggunakan 'menggoreng makanan' sebagai sebuah metafor di dalam ceritanya yang berjudul 'The Wife of Bath's Tale'. 

Keempat, telur yang digoreng juga disebutkan di novel terkenal Don Quixote buku pertama yang terbit tahun 1605. Akan tetapi, pada bukunya yang sangat terkenal, 'Food in History', Reay Tannahill menyebutkan bahwa menggoreng makanan diyakini telah dikenal sejak masa Mesir Kuno pada sekitar 2500 tahun Sebelum Masehi. Tampaknya, inilah masa awal penggorengan dipraktikkan.

Pada abad ke 19 berkembang beberapa makanan yang digoreng seperti keripik kentang dan donat. Sementara, istilah deep frying sendiri baru dikenal pada awal abad ke 20.  Para ahli sejarah pangan berpendapat bahwa stir fying atau menumis telah dikenal di China pada masa Dinasti Han (206 SM - 220 M). Awalnya bukanlah untuk memasak, melainkan untuk mengeringkan biji-bijian. Barulah pada dinasti Ming (1368--1644) menumis digunakan untuk memasak makanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun