Mohon tunggu...
Abdullah Muzi Marpaung
Abdullah Muzi Marpaung Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pejalan kaki

Tak rutin, tapi terus...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sindrom Jin dalam Botol

19 Oktober 2020   10:32 Diperbarui: 19 Oktober 2020   10:34 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tampaknya kita semua menyimpan satu keinginan bawah sadar yang serupa, ialah mengharapkan datangnya keajaiban.  Keajaiban yang membuat perubahan drastis dalam seketika, semisal upik abu yang menjadi puteri cantik jelita. Atau kisah tentang seorang miskin yang tiba-tiba kaya raya dalam satu malam.

Setiap orang -- diam-diam -- mengkhayalkan untuk memiliki semacam botol atau kendi yang dapat mengeluarkan jin yang dapat mengabulkan permintaan dalam sekejap, yang dalam seketika mengubah masalah menjadi jalan keluar. 'Jin dalam botol' itu dalam kehidupan sehari-hari bisa bermacam rupa. 

Di antaranya berupa jasa titip uang dalam kotak ajaib sehingga beranak pinak dalam semalam dua, atau yang lebih halus berupa investasi dengan keuntungan fantastis per bulan. Ada pula berupa ramuan atau metode ajaib yang dapat menyembuhkan atau memindahkan penyakit parah dalam seketika.

Demikianlah, berita sensasional mendapatkan tempat yang selesa (luas) di masyarakat kita. Orang tidak ambil pusing akan kebenaran berita itu. Yang penting berita itu heboh dan mengaduk-aduk emosi atau membersitkan asa akan satu keajaiban. 

Di bidang pangan dan kesehatan, orang terpesona kepada berita tentang kehebatan suatu bahan pangan yang konon dapat menyembuhkan semacam penyakit. 

Orang suka dengan informasi yang tak jelas asal-usulnya tentang keajaiban suatu zat yang sengaja disembunyikan oleh dunia medis atau dirahasiakan oleh dokter. Orang antusias membaca cerita tentang 'seorang anak remaja dari Jakarta menumukan obat yang membuat diabetes hilang selama-lamanya'.

Katakanlah, keajaiban itu ada. Akan tetapi, yang namanya keajaiban, tentulah langka. Ia tak datang setiap hari dan kepada setiap orang.  Silakan saja mengharapkannya, tapi bersiap-siaplah untuk kecewa.  Kualitas hidup jauh lebih ditentukan oleh rutin yang kita jalani setiap hari. 

Sebagai seseorang yang memiliki banyak gagasan untuk menulis buku, mulai dari sastra, sejarah, hingga sains, adalah tidak realistis bagi saya untuk mengharapkan kata-kata yang berseliweran di kepala saya melompat dengan sendirinya ke permukaan kertas atau file dokumen pada layar komputer, lalu mengorganisasikan diri secara otomatis menjadi tulisan yang tak hanya sarat isi tapi indah dan sedap dibaca. Mungkin suatu ketika akan ada program komputer yang bisa begini. Tapi, saya akan sangat malu untuk mengatakannya sebagai karya saya.

Singkat kata, pilihan yang masuk akal bagi setiap orang ialah menjalani rutin yang baik secara konsisten dari hari ke hari. Demikian pula halnya dengan kesehatan. 

Tegas saya sampaikan, janganlah berharap keajaiban pada suatu bahan pangan, sehebat apa pun ia dideskripsikan sebagai bermanfaat bagi kesehatan. Hapus sindrom 'jin dalam botol'. Jalani kebiasaan baik dengan disipilin. Itu saja.

Secara khusus hendak saya singgung tentang fitokimia. Fitokimia adalah sekumpulan besar senyawa kimia, hasil metabolisme sekunder, pada tumbuhan yang memiliki manfaat luas bagi kesehatan, di antaranya sebagai antioksidan, antidiabetes, antihipertensi, mencegah gangguna kardiovaskuler, dan lain-lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun