Mohon tunggu...
Abdullah Muzi Marpaung
Abdullah Muzi Marpaung Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pejalan kaki

Tak rutin, tapi terus...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepasang Angsa di Teras pada Suatu Sore Menjelang Magrib

28 September 2020   13:54 Diperbarui: 28 September 2020   13:58 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sepasang unggas romantis
tidak bicara apa-apa
soal masa lalu mereka

matahari, malam, bayang-bayang
juga kepedihan, juga kesenyapan
sudah menjadi suara latar
bagi sebuah lagu hingar
yang tak berkesudahan

"biar, biarlah yang pernah mengharu biru itu
menjadi sebentuk album berdebu..."
tutur si betina kelabu

sayap si jantan gemetar, sayap si betina gemetar
mereka lalu berdekapan

"suatu sore nanti aku akan pulang kerja
bercinta denganmu sampai habis malam
berdiskusi dan menulis puisi
mempercakapkan rumput-rumput liar,
memenuhi halaman
sudah itu kutahu tak ada lagi pagi
memberikan janji"
suara si jantan terdengar haru

si betina, sang istri, melepas dekapan
dibongkarnya tumpukan kertas di pojok kamar
"ah, di manakah alamat anak kita?"
desahnya tak berdaya
"tetapi ketahuilah, suamiku
tak sedetik pun kau berhutang
masa lalu kepadaku..."

sepasang unggas romantis itu
tidak bicara apa-apa lagi
mereka tahu
harus segera pergi
selepas sembahyang magrib nanti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun