Mohon tunggu...
Abdullah Muzi Marpaung
Abdullah Muzi Marpaung Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pejalan kaki

Tak rutin, tapi terus...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Puasa

24 Mei 2019   06:16 Diperbarui: 24 Mei 2019   06:30 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

1

Puasa orang-orang miskin yang lapar, tidak nunggu maghrib

tidak nongkrong di rumah, melainkan menggelinding di jalan

mencungkil kehidupan, didesak kebutuhan. Punya mereka puasa

kebutuhan. Bukan barang suci, bukan untuk cuci hati. Sebab

hati mereka sudah dirampas nasib yang melas.

Akan sanggupkan kita membagi hati jadi milik bersama?

 

2

Tak kutahu, apa bakal Kau terima puasa kami yang rela.

Sebab telah terdengar tangis bocah kelaparan, telah

tersaksikan gelandangan mencopet di pasar, dan kami cuma diam.

Tak kutahu apa bakal Kau kutuk kami, lantaran kekal dengan

duka sendiri, hingga acuh pada lingkungan, lupa dunia yang malang.

Engkaulah Yang Mahatahu Perhitungan, Engkaulah Yang Maha Memecahkan.

Kepadamu doa-doa latah kami panjatkan.

Ampunkan!

 3

Kami berpuasa abad ini, seperti dulu dikerjakan leluhur

dan nabi. Tapi puasa kami penuh pertikaian, tak sejuk

sebagaimana diwariskan. Di hati, napsu-napsu tak terkendali

mulut memakan daging saudara sendiri.

Kami saling menjatuhkan, lantaran mabuk kemenangan.

Kami berusaha menjatuhkan, sebab takut dijatuhkan.

Tuhan. BagiMu tak ada satupun rahasia.

Dalam kebingungan menentukan kebaikan

Engkaulah cahaya terang.

Kami berpuasa abad ini

dan Kau Maha Ngerti niat kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun