Mohon tunggu...
Abdullah Muzi Marpaung
Abdullah Muzi Marpaung Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pejalan kaki

Tak rutin, tapi terus...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dear, Masa Lalu

23 Maret 2019   10:24 Diperbarui: 23 Maret 2019   10:48 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dear, masa lalu 

Masih kusimpan surat-surat 

yang tak berani kukirimkan kepadamu 

Bagiku kau adalah keindahan yang terlalu tinggi 

Beraniku hanya mengagumimu dari kejauhan 

  

Dear, masa lalu 

Kubaca lagi surat-surat itu 

Ah, andai saja aku punya sedikit keberanian 

untuk mengirimkannya kepadamu 

Mungkin kisah kita akan berbeda 

 

Mungkin kita akan berakhir dengan: 

Kau meludahiku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun