Mohon tunggu...
Banglims
Banglims Mohon Tunggu... Cleaning service Trainer -

Master trainer Smartnusa Cleaning & Service System Development - Training

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Al Quran & Kecerdasan

20 September 2013   11:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:38 2320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alam pemikiran manusia berkembang begitu pesat dari zaman ke jaman .Setiap jaman memiliki pemikir yang menghasilkan temuan temuan baru sesuai dengan yang dibutuhkan oleh jamannya, jika kita ingin meneliti lebih jauh , sesungguhnya perkembangan peradaban manusia sangat erat hubungannya dengan dua kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan fitrahwi manusia untuk terus berfikir dan kebutuhan hidup manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, yaitu kebutuhan Makan, Seks dan Aktualisasi.

Kebutuhan berfikir manusia pada hakikatnya berfikir tentang dua hal yaitu, berfikir tentang Tuhannya dan berfikir tentang dirinya, namun karena kebutuhan makan , seks dan aktualisasi membawa kenikmatan dan dapat dirasakan secara langsung hasilnya membuat manusia terus saja terjebak olehnya dan melupakan kebutuhan dasar yang pertama yaitu berfikir tentang Tuhan dan Dirinya, pada saat itulah makan, seks serta aktualisasi yang seharusnya menjadi media dalam meniti jalan menuju pengertian yang lebih mendalam tentang Tuhan dan Dirinya terkubur sudah, pada saat itu manusia ibarat tikus yang berjalan pada labirin, lupa jalan kembali serta tidak jarang banyak yang mati dalam labirin rona kehidupan ataupun mati pada jalan yang dikiranya sudah tepat dan benar.

Kesemuanya itu adalah gambaran sederhana tentang akibat dari pemikiran manusia yang kerap berjalan liar tanpa panduan yang jelas dalam meniti kehidupan ini.

Sifat pikiran yang terus mencari karena didorong oleh rasa keingintahuan yang tinggi itu telah membuat manusia menciptakan berbagai teori dan penemuan dalam hal yang berhubungan dengan kehidupan Fisik dan Psikis manusia.

Dalam pembahasan ini kita tidak membahas tentang teori dan pemikiran  manusia dalam hal Fisik akan tetapi teori dan pemikiran manusia dalam hal Psikis, karena Kecerdasan manusia amat sangat erat berhubungan dengan keadaan Psikis manusia.Dimensi Psikis adalah keadaan yang tak terlihat walaupun diproses oleh organ yang terlihat yaitu otak , namun ketika kita berbicara tentang frekwensi pikiran, implus otak , dan lain sebagainya hal tersebut menjadi hal yang bersifat Psikis, termasuk bila kita berbicara tentang kecerdasan yang akan kita kaji dalam tulisan ini, tentang apakah kecerdasan itu , apakah hubungan kecerdasan dengan hidup dan prikehidupan manusia, apa saja yang mempengaruhi keberadaan kecerdasan manusia menjadi tidak seimbang satu dengan yang lainnya, dan apa saja kecerdasan yang dimaksud

KECERDASAN DALAM KACA MATA BARAT

Perkembangan pengetahuan dan Psikologi di dunia barat jauh lebih berkembang bila dibandingkan dengan dunia belahan timur,  dunia barat telah membentuk pola kehidupan manusia yang dididik dengan dasar Rationalitas yang lebih tinggi ketimbang dunia Timur yang dididik dengan pola pikir emosi yang dominan,seorang Psikolog barat Daniel Goldman pada abad 21 menemukan bahwa manusia memiliki tujuh kecerdasan yang dibawa oleh manusia sejak ia lahir yaitu : Kecerdasan Linguistic, Mathematic, Spatial, Art, Kinesthetic, Intrapersonal dan Interpersonal, akan tetapi pada bukunya tersebut tersirat bahwa ada dua kecerdasan lagi yang dibawa oleh manusia sejak dilahirkan yaitu kecerdasan Natural dan Universal.Sebuah pertanyaan yang patut kita renungkan adalah apakah Sembilan kecerdasan yang disebutkan diatas adalah murni hasil dari perenungan dan penciptaan barat ataukah mereka hanya menemukan apa apa yang sudah ada dalam diri manusia dikarenakan kemauan mereka yang kuat untuk meneliti lebih dalam tentang hidup dan kehidupan ini ? sebuah perenungan , apabila kita yakini bahwa yang menciptakan alam semesta beserta segenap isinya adalah Allah SWT dan atas kehendak Allah pulalah Al quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dan disebutkan didalamnya bahwa Al quran adalah Huda ( petunjuk ) , Bayyinah ( penjelas ) dan Furqan ( pembeda ) bagi orang orang yang imaninya, maka kita akan menyadari pula bahwa tidak ada satupun yang ada didunia ini lepas dari penjelasan Al quran, persoalannya adalah dari sisi manakah kita memandang Al Quran dan apakah kita mau untuk tetap konsisten menemukan hal hal yang terkandung didalamnya, bila tidak, maka Quran akan menjadi sebuah buka yang berbahasa Arab yang cukup disimpan dan dibaca kemudian kita merasa sebagai orang yang telah beriman setelahnya, itulah yang terjadi pada diri kita yang telah melihat Islam sebagai sebuah Agama ansich bukannya sebuah system kehidupan yang Universal dan quran yang menjelaskannya sebagai sebuah kitab suci tok  yang pantang di lihat dari sisi yang berbeda tanpa ilmu bahasa Arab yang mumpuni.

Kenyataan yang kita hadapi saat ini dari pola pemikiran yang telah ditanamkan oleh adat serta budaya ke Islaman di tanah air ini , telah berakibat terjadinya perbedaan persepsi manusia dalam memandang dan mencermati Al Quran, perbedaan tersebut dapat diakibatkan oleh paham  “kesucian” kitab suci yang di terima oleh kita sama seperti agama agama yang lain yaitu secara dogma atau ansich tanpa boleh kita kaji atau tafsirkan lebih lanjut lagi, hal ini didorong oleh latar belakang masyarakat yang menerima pengajaran Al quran , sedang pemikiran masyarakat tersebut lebih dipengaruhi oleh Adat budaya dan norma yang berkembang pada masyarakat tersebut, ditambah dengan pola pikir masyarakat timur yang lebih condong kepada hal hal yang mistik ketimbang keinginan untuk mengkaji secara rational sesuai dengan fakta fakta kehidupan yang ada, entah didorong oleh paham animisme yang sudah mengakar dalam masyarakat timur ataupun bisa jadi karena hormat dan patuh yang terlalu berlebihan kepada budaya, nilai, norma dan agamawan yang ada sehingga tertutup keinginan untuk mengembangkan tingkat kwalitas diri lebih dari manusia rata rata, padahal kata “ Mufflih “ yang ada di awal awal surah Al Baqarah meng isyaratkan sebuah arti bahwa seorang pemenang adalah seorang pemimpin dan seorang pemimpin berarti adalah manusia yang memiliki kemampuan diatas rata rata dan seorang pemimpin adalah manusia yang jumlahnya sangat sedikit, karenanya seorang pemimpin itu pastilah seorang manusia yang memiliki kecerdasan yang diatas rata rata manusia yang lainnya, dari sinilah kita dapat mengerti bahawa kecerdasan manusia amat sangat berhubungan erat dengan sifat serta prilaku yang diperlihatkannya di dalam kehidupan yang nyata, bukan dalam kehidupan angan angan ataupun harapan harapan semu.

Tulisan ini membahas tentang kecerdasan manusia yang paling mendasar serta penjelasan Al quran tentang nya , di jelaskan dengan tepat, cermat dan akurat , sesuai dengan fakta fakta yang ada dan hanya dapat di terima oleh nalar manusia yang ingin lebih mengenal dirinya dan Tuhannya serta maksud penciptaan dirinya dimuka bumi dengan segala kecerdasan yang telah dibawanya sejak lahir.

Semoga tulisan ini dapat membawa kita untuk lebih mengenal diri kita dan Allah lebih jelas lagi , sehingga apa apa yang ada dalam tulisan ini tidak menjadi sekedar ilmu pengetahuan bagi kita tapi lebih dalam lagi adalah menjadi sifat dan terapan yang membawa kita untuk mehjalani kehidupan ini lebih baik dan benar lagi.

PENDAHULUAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun