Mohon tunggu...
Komarudin Ibnu Mikam
Komarudin Ibnu Mikam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Founder Sekolah Alam Prasasti Bekasi

Sekolah Alam Prasasti, ruang memuliakan dan membahagian manusia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ketika Nurani dan Idealisme Kalah Oleh Angkot

23 April 2010   16:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:37 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_125366" align="alignleft" width="300" caption="LIhatlah DUnia, Angkot Merajai. Mau Belok Kiri saja susyaaahh. Mereka sudah antri duluan [foto : jawara"] "][/caption]

Ali Topan nampaknya perlahan tapi pasti harus turun dari jabatannya sebagai raja jalanan. Sekarang, tropi mahkota raja jalanan kita sematkan ke ANGKOT. Angkutan kota. Di Kota saya, Bekasi ngetop disebut Koasi. Di Depok dan Bogor namanya beda lagi. Ada Kwk . ada juga yang nyebut Koantas.Warnanya juga berbeda-beda. Di Bekasi merah maroon agak buluk. Di bogor ijo. Di depok beragam ada yang biru ada juga yang belang-belang.

Oh ya, kembali ke kalimat awal, mengapa angkot raja jalanan.Ini yang saya dan ribuan pengguna jalanan rasakan. Betapa kalau di jalan, angkot berlaku seperti RAJA JALANAN. Seakan jalanan itu dibikin oleh bapak moyangnya. Seenaknya saja berbuat. Kebut-kebutan. Sodok kanan. Sodok kiri.Tinggal kita yang dibikin gelisah. Soalnya bukan kagak berani nabok supir angkot. Persoalannya, berkelahi dengan mereka beda kelas. Biasanya, kalau ada  angkot yang nyodok,  kita relain. Lha, daripada dipaksain bisa-bisa mobil kita yang lecet dibikinnya.

Pernah suatu ketika ada angkot yang tiba-tiba muncul di kiri. Langsung seakan-akan mau nabrak.Kita bentak dia, eh lebih marah dia….Allahuakbar…seandainya nonjok itu hal yang boleh dilakukan oleh hukum positif, udah habis tuh supir….  [caption id="attachment_125369" align="alignright" width="300" caption="ANGKOT MERAH khas Bekasi. Hayo..siapa berani lawan! [foto : jawara"]"][/caption]

Atau, ketika kita tertiiiib…ngantri. Eh, tiba-tiba dari arah kanan masuk merah-merah. Lagi-lagi angkot!

Yang paling menyebalkan adalah hampir disetiap kemacetan di perempatan biang keroknya angkot. Yang ngetem di pinggir jalan.Berenti seenak udelnya.Di pertigaan Pasar Cibitung, Kec. Cibitung, kab. Bekasi, ke arah daerah Selang, sejumlah angkot berhenti di pertigaan. Bukan sekadar berhenti, ngetem! Nunggu penumpang dalam waktu yang lama.

Pun begitu, saya lihat ini gak murni kesalahan angkot secara singular. Bisa juga kita sebut sebagai kekeliruan jamaah. Karena di sini ada beberapa variable yang bertanggungjawab. Ya, sopirnya yang menghalalkan segala cara demi selembar lima puluh rebuan.Lalu, ada juga polisi cepe yang seolaholah ngatur padahal mah bikin macet, coba-coba diatur kali aje ada selember seribuan dikasih. Selain itu, ada jugasikap polisi yang tidak tegas. Serta, kelakuan pedagang kaki lima yang bikin lapaknya sembarangan.

[caption id="attachment_125371" align="aligncenter" width="300" caption="Lihat juga para Relawan jalanan. Polisi cepek! [foto : jawara"]"][/caption]

Huh…susah deh! Kecuali ada political will dari semua pemangku kepentingan. Termasuk pak polisi…!

Tapi, kayanya idealisme dan nurani harus kalah dari angkot….Nasiiib![kim]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun