Peningkatan Keterampilan Membaca Teks Sesorah dengan Metode Simulasi

Membaca teks sesorah merupakan bagian dari membaca nyaring dan membaca teknik sehingga dalam membaca teks sesorah siswa harus memperhatikan enam aspek yakni: kelancaran, volume, tempo, artikulasi, penjedaan, dan ekspresi. Agar dapat menguasai keenam aspek tersebut dengan baik, maka harus ada perlakuan yang baik dari guru dalam pembelajaran.

Salah satu inovasi yang akan dilakukan yakni dengan diterapkannya metode simulasi dalam pembelajaran membaca teks sesorah. Dengan metode simulasi, siswa akan terjun langsung membacakan teks sesorah dengan arahan guru. Penelitian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan kemampuan membaca teks sesorah dengan menerapkan metode simulasi pada siswa kelas XI MIPA B SMA Negeri 1 Batang.

Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIPA B SMA Negeri 1 Batang. Dari awal pembuatan proposal sampai selesai menyusun laporan, penelitian ini dilakukan selama enam bulan yang dimulai pada bulan Juli 2021 hingga bulan Desember 2021. Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas. 

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA B SMA Negeri 1 Batang. Data penelitian berupa hasil wawancara dengan informan, data keterampilan membaca teks sesorah, dan proses pembelajaran membaca teks sesorah sedangkan sumber data yakni informan (guru dan siswa), peristiwa, dan dokumen atau arsip. 

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yakni melalui pengamatan, wawancara, tes, dan angket. Uji validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi sumber data dan triangulasi metode, dan teknik review informan.

Hasil penelitian menunjukkan kualitas pembelajaran membaca teks sesorah  di kelas XIC SMA Negeri 1 Batang mengalami peningkatan. Hal tersebut terlihat meningkatnya minat, keaktifan, dan tanggung jawab siswa selama mengikuti pembelajaran. 

Pada siklus I, rata-rata minat siswa 73,75 meningkat menjadi 80 pada siklus II. Rata-rata keaktifan siswa pada siklus I 68,75 dan meningkat di siklus II menjadi 75,62. Rata-rata tanggung jawab siswa pada siklus I sebesar 70,62 dan meningkat menjadi 76,25 pada siklus II.

Hasil kemampuan membaca teks sesorah siswa juga mengalami peningkatan. Pada siklus I, ketuntasan klasikal mencapai 53,13% atau sebanyak 17 siswa saja yang tuntas. Jumlah siswa yang tuntas meningkat pada siklus II menjadi 26 siswa atau 81,25% dari jumlah keseluruhan siswa di kelas yakni 32.