Membangun Keseimbangan Awal
Usia muda adalah masa ketika gejolak jiwa mulai bertumbuh, dan merupakan masa dimana anda butuh seseorang untuk menopang diri dan hidup agar masa depan kita lebih teratur, terarah, dan seimbang.
Saat ada pertanyaan muncul dalam pikiran. " Apakah aku mau nikah? Sedangkan belum punya apa-apa, isteri dan anak nanti mau dikasih makan apa ? Namun aku yang masih kuliah ini tetap menginginkan untuk menikah.
Mapan adalah kondisi kecukupan lahir dan batin. Dimana mampu dalam memenuhi kebutuhan hidup primer dan sekunder, tersier tidak termasuk, karena itu bukan patokan kemapanan.
Setiap orang memiliki ukuran yang berbeda beda pada istilah kemapanan ini, bisa jadi si A dapat dinyatakan sudah mapan ketika dia mampu menafkahi diri sendiri dan orang lain. Si B dinyatakan sudah mapan ketika dia sudah mampu membeli rumah dan mobil mewah. Dan si C misalnya dinyatakan mapan apabila dia sudah mampu buka toko atau jadi pengusaha.
Kalau menunggu itu semua, terus kapan ada pikiran nikah, sedangkan hal dunia seperti itu tak bisa langsung didapatkan harus melalui proses.
Belum lagi orangtua pun seolah tak mau ketinggalan dalam masalah ini. Yang paling menarik ketika orangtua justru berbicara mempesimiskan dan jauh dari keyakinan rezeki dalam kendali Allah. Sebagaimana dalam berfirman Allah.
"Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian (belum menikah) di antara kamu, dan orang-orang yang layak menikah dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki, dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." [QS. An-Nur: 32]
Nah nikmat Allah yang mana lagi yang bisa kita ingkari, wahai sahabatku? Saat berpuasa, Allah ingin kita menyegerakan buka puasa, udah lapar-laparnya, haus-hausnya eh malah ingin kita menyegerakan. Ketika sahur, Allah ingin kita sahur di akhir waktu menuju imsyak, Allah kasih kita kesempatan untuk sholat malam dulu, masak dulu.
Dan masalah nikah, nikah itu bikin bahagia, dikasih bonus rezeki yang berlimpah pula. Allah itu Maha Mengetahui, Allah akan lebih mencukupi apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.
"Jadi mapan dulu lalu nikah? Atau nikah dulu lalu mapan?"