Mohon tunggu...
Tengku Imam Kobul Moh Yahya S
Tengku Imam Kobul Moh Yahya S Mohon Tunggu... profesional -

Tengku Imam Kobul Moh Yahya S, (Bang Imam) Lahir di Pasaman (Sumbar), 23 Juli 1977 kini berdomisili di Kota Bekasi, tepatnya di 'Pojok Kayuringin Sonoan Dikit', \r\nPrinsip : "Tidak Perlu Mengatakan Bahwa Kita Sudah BESAR, Sementara Hal-Hal Kecil Saja Belum Mampu Kita Laksanakan"\r\n\r\nContak : \r\nFacebook : Bang Imam Kinali Bekasi\r\n\r\nBlog : www.bangimam-berbagi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

125.775 Anak PAUD Belum Terlayani di Kota Bekasi

7 Desember 2012   17:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:02 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1354900701713422089

Akhir tahun 2013 Bank Dunia menghentikan bantuan terhadap Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Sementara target Indonesia dalam Pendidikan Untuk Semua/Education for All (PUS/EFA) baru berakhir di tahun 2014. Targetnya juga tidak tanggung-tanggung dapat mengakses anak usia dini dari usia 0-6 tahun sebesar 75%. Target tersebut dipastikan bisa meleset karena beberapa faktor, diantaranya target ini hanya target politik yang tidak dibarengi dengan strategi jitu dan keseriusan pemangku kepentingan. Kedua, banyak daerah kurang terlalu peduli bahkan masih awam soal tanggung jawab terhadap pendidikan anak usia dini. Di Kota Bekasi misalnya, ternyata Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD masih jauh tertinggal dari keberhasilan nasional. Padahal kota ini merupakan kota metropolitan dan pintu gerbang ibukota Jakarta sebelah timur. Dapat dilihat dari APK-PAUD Kota Bekasi saat ini masih berkutat pada angka 41,84% padahal nasional sudah mencapai 53,7%. Saat ini anak usia PAUD dari 2-6 tahun di Kota Bekasi sebanyak 216.255 anak. Sementara yang sudah terlayani baru sekitar 90.480 anak atau 41,84%. Jadi masih ada anak usia 2-6 tahun sebanyak 125.775 anak atau 59,16%. Mengacu pada studi UNESCO Tahun 2007, mengemuka bahwa kesempatan anak untuk memperoleh pendidikan anak usia dini baru terbatas pada kalangan menengah keatas (orang kaya). Hal ini terjadi justru di perkotaan. Sehingga tingkat partisipasi anak usia dini dalam lingkungan keluarga miskin dan pedesaan masih tergolong rendah. Padahal pendirian PAUD (TPA, KB, SPS PAUD Sejenis dan sebagainya) merupakan bentuk pendidikan murah dan berkualitas yang dicanangkan oleh pemerintah. Termasuk mencanangkan berdirinya PAUD ditiap-tiap RW (1 PAUD 1 RW). Besok, hari Sabtu 8 Desember 2012 ada pelantikan Bunda PAUD Kota Bekasi yang diberikan kepada istri Walikota Bekasi, Hj. Gunarti Rahmat Effendi. Momentum ini seharusnya menjadi cambuk bagi Kota Bekasi untuk mengejar ketertinggalan APK-PAUD Kota Bekasi hingga sesuai dengan target nasional. Disisi lain, menurut penulis kendala masih berkutat pada belum terpadunya organisasi penyelenggara dan organisasi tenaga pendidik dan kependidikan di Kota Bekasi. Ego sektoral antara IGTKI-PGRI, HIMPAUDI dan IGRA masih terlihat jelas. Mereka terang-terangan masih melakukan kegiatan dan pembinaan masing-masing. Sehingga yang idealnya PAUD (TK, RA, TPA, KB, SPS PAUD dan lainnya) sudah menjadi satu-kesatuan belum begitu berjalan di Kota Bekasi. Selayaknya ini menjadi perhatian besar, agar keberhasilan pendidikan anak usia dini bukan cuma ada di kertas dan dimulut pengurus dan pemangku kepentingan seperti dinas dan UPTD termasuk penyelenggaranya. Sebaliknya, Kota Bekasi harus mampu menjangkau anak usia PAUD tersebut, sebab infrastruktur dan kemampuan keuangan daerah tidak ada kendala untuk mencapai target tersebut. Saya ucapkan, Selamat kepada Hj. Gunarti Rahmat Effendi yang dinobatkan sebagai "BUNDA PAUD KOTA BEKASI"...... KONDISI PAUD DI KOTA BEKASI I. Usia 2-6 Tahun 216.255 anak II. Anak Terlayani PAUD 90.480 anak terdiri dari : a. PAUD 10.833 b. TK 26.003 c. RA 11.007 d. TPQ 19.628 e. TKQ 23.009 APK-PAUD 41,84

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun