Mohon tunggu...
Ilham Fatahillah
Ilham Fatahillah Mohon Tunggu... Guru - Man Jadda wajada

Seorang blogger biasa yang datang dari desa. Suka nulis apa adanya yang penting bisa memberikan pencerahan dan menginspirasi orang lain untuk tetap berbuat baik. Selain menulis di kompasiana, juga asyik nulis di blog pribadi https://www.masilham.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Pengalaman Pertama Naik BRT di Purwokerto

20 November 2018   20:36 Diperbarui: 26 Januari 2019   11:22 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Pagi tadi saya dan keluarga menyempatkan diri untuk menjajal armada bus BRT (Bus Rapid Transit) yang belum lama ini beroperasi di wilayah Banyumas. Bus BRT di wilayah Jawa Tengah bagian barat ini diberi nama Trans Jateng.

Saya berangkat ke Terminal Bulu Pitu Purwokerto sekitar pukul 09.00 wib bersama anak, istri, keponakan, adik ipar dan mbakyu ipar dengan mengendarai mobil Chevrolet. 

Mobil saya parkir di area parkir terminal Bulupitu. Selanjutnya kita menuju halte BRT yang berada di terminal bus bagian barat. Dan rupanya sudah banyak yang antri untuk menaiki BRT.

Saya yakin kebanyakan dari para penumpang sengaja naik BRT karena penasaran ingin menjajal armada BRT seperti saya. Sekadar untuk refeshing dengan jalan-jalan naik BRT. Kebanyakan para penumpang naik dengan tujuan terminal Purbalingga atau terminal Bukateja, setelah itu ya balik lagi naik BRT tujuan terminal Bulupitu Purwokerto.

BRT Trans Jateng yang melayani jurusan Purwokerto - Purbalingga terbilang nyaman karena full AC. Meski kadang harus berdiri dan berdesakan, namun nyaman-nyaman saja karena hawanya adem.

Berbeda dengan armada bus lain yang berstatus bus ekonomi yang hawanya sumuk apalagi jika bus berada di jalur yang padat lalu lintas atau jalur macet. 

Saya dan keluarga naik BRT dengan tujuan terminal Purbalingga. Dan rencananya dari terminal Purbalingga akan antri lagi di halte BRT untuk balik ke terminal Bulupitu. Tapi di luar dugaan, BRT yang datang selalu penuh sesak. Mungkin karena efek hari libur jadi luar biasa antrinya. Sampai dhuhur kita masih bertahan di terminal karena saking antrinya. 

Saya coba tanya ke armada lain, bus ekonomi yang melayani jurusan Purwokerto - Wonosobo. Ternyata tiketnya agak mahal. Rp. 10.000 jika naik dari terminal Purbalingga menuju terminal Bulupitu Purwokerto.

Sementara tiket BRT hanya Rp. 4.000. Wah eman-eman pikir saya. Kemudian saya tanya ke armada Micro Bus yang hendak menuju Purwokerto. Ternyata tiketnya malah luwih larang. Rp. 15.000. Ah pantesan kurang diminati masyarakat. 

Kenapa armada bus ekonomi yang satu jalur dengan BRT tidak mengevaluasi harga tiketnya ya? Kalau begitu caranya gimana mau laris? BRT lebih nyaman, full AC, Full Music, petugasnya juga ramah dan penampilan rapi. Maka wajar jika masyarakat rela antri berdesakan untuk naik BRT dari pada naik bus ekonomi.

Tulisan ini hanya untuk mengisi waktu senggang saja. Mengurai pengalaman saya dan keluarga dalam menikmati hari libur dengan menjajal armada BRT yang beroperasi di wilayah Banyumas. Ternyata refreshing tidak harus mahal. Cukup naik bus saja udah terhibur.he..he...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun