Suasana yang cerah menjelang Dhuha menyambut perhalatan perayaan sosok paling mulia di buma bumi di bulan Rabiul Awal. Dari kejauhan di bawah sinar ultaraviolet memancarkan the powernya menambah terang kawasan negeri Lueng Putu Pidie Jaya.
Sepanjang jalan di kawasan Pidie Jaya terlihat umbal dan bendera menanyakan adanya acara besar. Nampak suara zikir dari pengeras suara semakin menyemarakkan suasana acara di dayah yang dipimpin sosok ulama muda yang dikenal oleh semua lapisan masyarakat, tokoh dan pejabat di negeri yang dipimpin H.Ayyub Abbas (Abuwa) dan Sayed Mulyadi (Waled) untuk periode kedua kalinya.
Dayah yang terletak tidak jauh dari Jalan Banda Aceh Medan itu terus dipenuhi kendaraan baik roda dua dan empat, masyarakat silih berganti berdatangan dari berbagai kalangan baik ulama, pejabat dan tokoh agamawan serta masyarakat menghadiri Haul dan kenduri maulid nabi Muhammad SAW bertempat di dayah tersebut pada tanggal 8 November 2020.
"Alhamdulillah, perayaan maulid nabi dan haul MDA ke-5 serta pelantikan Rabithah Alumni MUDI Mesjid Raya Samalanga berlangsung sukses," kata Abi Asbahani selaku pimpinan Dayah MDA Lueng Putu.
Abi menyebutkan kesuksesan semua agenda ini tidak terlepas peran dan kerjasama semua pihak juga bantuan masyarakat setempat.
Hadir dalam acara tersebut Al-Mukarram Al-Mursyid Abu MUDI, Ayah Cot, Abiya Kuta Krueng, Aba MUDI, tokoh ulama Pijay dan luar Pijay juga unsur pemerintah Pijay dan Propinsi.
Haul Dayah MDA ke-5 juga mendapat sambutan yang positif luar biasa dari masyarakat, salah satunya Al-Mursyid Abu MUDI sebagaimana yang di release dalam sebuah video.
"Selamat atas Haul Dayah Misbahudh Dhulam Al-Aziziyah Lueng Putu ke-5 semoga menjadi lembaga pendidikan yang lebih baik dan maju kedepannya," ungkap Abu MUDI
Facebook Helmi Abu Bakarhttps://m.facebook.com/story.php?story_fbid=3737536312924755&id=100000052688854
Informasi yang dihimpun Dayah MDA hingga kini telah berkembang pesat dengan santri yang membeludak dari berbagai daerah, disamping belajar tuntas kitab kuning, para santri juga menempuh pendidikan formal SMP dan SMA bahkan tahun ini telah merencanakan menerima mahasiswa.
"Kini disamping pendidikan dayah sebagaimana layaknya Dayah tradisional di Aceh juga ada SMP, SMA dan tahun ini juga telah membuka penerimaan mahasiswa strata satu bahkan Pascasarjana, semoga terwujud," pintanya.