Fashion atau sandang menjadi kebutuhan pokok masyarakat kita, sehingga pengeluaran untuk membeli pakaian sangat fantastik. Pengaruh media elektronik maupun media sosial menjadikan masyarakat mengikuti perkembangan mode dunia. Apa yang menjadi trend di luar negeri akan sangat mudah diikuti di dalam negeri.Â
Para selebritis dunia memamerkan fashion dalam berbagai kegiatan yang disorot media dan menjadikan masyarakat sebagai sasaran produk fashion. Masyarakat yang terkesima dengan penampilan selebritis pingin mengikuti gaya mereka, namun terkendala harga yang selangit. Salah satu solusi mengatasi persoalan tersebut dengan cara membeli produk KW atau baju import bekas.Â
Baju import bekas adalah salah satu solusi bergaya tanpa harus menguras isi kantong.. Berbagai model baju yang menjadi trend dunia bisa kita dapatkan dengan harga murah.Â
Mendapatkan baju dengan kualitas yang bagus, bahan kualitas prima tetapi bekas tidak menjadi persoalan. Tetapi gempuran baju bekas import berbanding terbalik dengan ekspor busana Indonesia dengan nilai yang fantastik. Sehingga ada larangan import baju bekas.Â
Rasanya wajar jika pemerintah melarang import baju bekas. Selain masalah jomplang antara eksport dan import yang dianggap kurang mendukung industri fashion nasional.Â
Juga ada yang mengganggap mengimport sampah dan juga berkaitan dengan kesehatan. Semua kebijakan menimbulkan pro dan kontra tinggal bagaimana kita menyikapi. Tetapi jika kita mau jujur, produk-produk fashion kita tidak kalah mutunya dengan fashion import.Â
(KBC-54 | Kompasianer Brebes Jateng|)Â