Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makna dan Simbol dalam Mitoni Kehamilan Anak Pertama

6 Maret 2023   22:38 Diperbarui: 6 Maret 2023   22:43 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam tradisi masyarakat Jawa setiap menyambut anak pertama dilakukan kenduri atau selamatan. Kenduri ada yang dilakukan pada usia kehamilan empat atau tujuh bulan. 

Masyarakat biasa menyebutnya dengan Kebukan, Mitoni atau Tebus Weteng. Banyak hal yang harus dipersiapkan seperti Cengkir Gading, Labu Panjang, Bunga Tujuh Rupa, Rujak dan masih banyak lainnya. Setiap benda yang tersaji punya makna dan filosofi masing-masing. 

Dok. Pribadi. 
Dok. Pribadi. 

Kelapa gading yang dihias Kamajaya agar bayi kelak lahir memiliki paras yang ganteng dan berbudi luhur. Sedangkan Labu panjang yang dihias Dewi  Ratih akan lahir dengan paras yang cantik dan berbudi pekerti yang halus sehalus Dewi Ratih. 

Sedangkan Kelapa Gading yang direndam dengan air bunga dan uang koin berharap jika anak yang lahir laki-laki akan memiliki jiwa ksatria, kokoh pendiriannya, bertanggungjawab dan memiliki nama besar. Sedangkan benang lawe atau janur kuning yang dipotong mempunyai makna mematahkan bencana yang menghadang kelahiran sang bayi. 

Dok. Pribadi. 
Dok. Pribadi. 

Begitu juga simbol-simbol yang lain seperti tumpeng yang mempunyai makna untuk leluhur. Bubur atau Jenang merah putih yang melambangkan benih pria dan wanita yang berwujud bayi akan lahir. 

Nasi Gedangan melambangkan calon bayi dalam keadaan segar bugar. Dawet agar bayi dilahirkan lancar tidak ada gangguan. Kain tujuh rupa bayi yang dikanding sehat sampai siap dilahirkan. Sedangkan telor sebagai penanda jika telornya pecah anaknya perempuan sedangkan jika tidak anak yang dilahirkan laki-laki. 

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|) 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun