Salah satu tujuan membina rumah tangga adalah mengembangkan keturunan. Memiliki anak juga merupakan impian setiap pasangan yang memutuskan untuk menikah.Â
Hamil juga ekspresi tanda cinta sebagai ungkapan kasih sayang sepasang suami-istri. Mempunyai momongan biasanya sudah direncanakan ketika kita memasuki tahap yang serius dalam membina suatu hubungan. Apakah akan langsung memiliki anak ataukah menunda dulu punya anak karena masih ingin mengenal pasangan lebih dekat lagi.Â
Mengingat awal berumah tangga jadi tertawa sendiri, karena jadi ingat momen indah tersebut. Ada satu kegamangan diawal pernikahan berkaitan dengan momongan.Â
Disatu sisi masih ingin bulan madu yang panjang tanpa direpotkan dengan kehadiran anak. Tetapi disatu sisi yang lain pingin memiliki anak karena usia yang sudah cukup yaitu 28 tahun.Â
Begitu juga masalah kontrasepsi, karena belum ingin memiliki anak terlebih dahulu menunda dengan menggunakan kontrasepsi. Tetapi rumor dimasyarakat kalau belum memiliki anak sebaiknya jangan menggunakan kontrasepsi karena nanti akan susah memiliki keturunan. Alhasil kita pun menjalani apa adanya, pasrah pada kehendak Tuhan.Â
Walaupun begitu kami sudah mempersiapkan dua nama yaitu Audrey untuk anak perempuan dan Aurick untuk anak laki-laki. Setelah dua tahun menikah akhirnya kami dikaruniai anak perempuan. Kami merencanakan segala sesuatunya untuk masa depan anak kami. Dari pendidikan agama, pendidikan formal sampai kebutuhan-kebutuhan yang harus kami persiapkan.Â
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)Â