Pemandian Air Panas ( PAP) de Krakal dipercaya bisa sembuhkan berbagai penyakit seperti eksim, panu, kadas, kolesterol, dan asam urat. Pemandian yang sudah ada sejak tahun 1905 menjadi tujuan terapi atau sekedar untuk masyarakat Kebumen dan sekitarnya.Â
Tersedia 20 kamar mandi air hangat dan kolam renang anak-anak yang dikunjungi wisatawan sekitar 2.000 orang setiap minggu. Untuk menikmati hangatnya mandi dan terapi cukup membayar 3.500 Rupiah untuk tiket masuk dan 12.000 untuk mandi.Â
Keberadaan PAP Krakal tidak bisa dipisahkan dari legenda Ki Ageng Sabdo Guno dari Keraton Surakarta. Pada masa itu Ki Ageng Sabdo Guno mencari lokasi penyembuhan untuk penyakit kulit yang dideritanya tidak kunjung sembuh.Â
Sesuai petunjuk yang diperoleh lewat mimpinya berupa sumur kecil ditengah hutan jati dengan rasa yang asin. Disekitar sumur tersebut terdapat batu-batu kecil yang berukuran batu kerakal, sehingga desa tersebut dinamakan Desa Krakal.Â
Pada tahun 1905 pemerintah kolonial Belanda membangun PAP Krakal sebagai tempat pengobatan penyakit kulit bukan untuk wisata. Pada masa itu Desa Krakal sudah dihuni masyarakat Tionghoa sebagai tengkulak hasil bumi khususnya gambir dari petani setempat. Terdapat dua mata air panas di PAP Krakal tetapi bukan merupakan mata air dari gunung berapi.Â
Melainkan oleh hasil patahan yang berada di sebelah timur sumur. Diperkirakan sumber air panas dihasilkan karena proses konduksi dari sumber batuan beku yang berada lebih darin1 km dibawah tanah yang muncul melalui zona patahan tersebut.Â
Hal ini dibuktikan dengan kandungan sulfur rendah yang menandakan bukan karena pengaruh vulkanis. Sumber mata air panas tidak pernah kering, debit air mencapai 10 liter / menit.Â