Berita yang paling heboh dan menarik perhatian saat ini bukan masalah vaksin, BLT, tetapi masalah  atau tingginya harga minyak goreng. Persoalan ini menjadi persoalan serius emak-emak dan pecinta gorengan. Entah mengapa tiba-tiba minyak goreng kok latah ikut-ikutan naik harganya seperti telor dan gula pasir.Â
Dengan kenaikan beberapa harga sembako memukul telak para ibu rumah tangga dan pedagang kecil. Semua kebutuhan pokok naik tapi pendapatan tidak ada perubahan membuat gejolak ekonomi keluarga. Dulu dengan uang sepuluh ribu kita bisa mengkonsumsi es teh dan gorengan bisa cukup kenyang. Sekarang gorengan per bijinya sudah Dua Ribu Rupiah.Â
Makanan kebanggaan masyarakat kini makin mengecil dan naik harga. Begitu juga hidangan yang tersedia di meja makan lebih banyak sayur ataupun pepes. Minyak goreng dengan harga khusus yang dijual toko modern langsung ludes begitu digelar. Entah yang memborong siapa tahu-tahu sudah habis.Â
Untuk mensiasati mahalnya minyak goreng kita harus melakukan beberapa langkah berikut ini.Â
1. Mengurangi konsumsi makanan yang digoreng agar bisa mengurangi kebutuhan minyak goreng.Â
2. Mengganti menu gorengan dengan cara dikukus atau dilepas.Â
3. Untuk memasak bisa mengganti minyak goreng dengan mentega atau margarin.Â
4. Mulai mengurangi konsumsi makanan yang digoreng dan mencari alternatif pengganti minyak goreng.Â
Semoga dengan beberapa tips ini bisa mengurangi kebutuhan minyak goreng dan bisa menurunkan harga.Â
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jawa Tengah|)Â