Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jurnalis Musik Indonesia Telah Pergi, Terima Kasih Bens Leo

30 November 2021   21:32 Diperbarui: 30 November 2021   21:54 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Benedictus Hadi Utomo atau yang lebih dikenal dengan Bens Leo salah satu sosok jurnalis musik terkemuka Indonesia. Pria kelahiran Pasuruan 8 Agustus 1952 suami dari dokter Pauline Endang dan bapak dari anak semata wayang Addo Gustav Putra. Calon tentara yang gagal karena terlambat mendaftar telah meninggalkan kita untuk selamanya (29/11/2021) karena Covid-19 yang menyerang keluarganya. Seluruh penjuru negeri merasa kehilangan pada sosoknya yang kalem, humble, sederhana namun tajam dalam analisanya. 

Berita tentang grup musik Koes Bersaudara menjadi kiprah awalnya dan menjadi profesi yang digeluti. Setelah gagal menjadi tentara dan tidak mau merepotkan ibunya yang single parent, dia Mewancarai Tony Koeswoyo pentolan Koes Bersaudara dengan peralatan yang sederhana. Berita yang dimuat di Harian Berita Yudha Sport & Film tahun 1971 di rubrik Seni dan Budaya langsung headline. Dampak dari pemberitaan tersebut oleh Tony Koeswoyo diberikan referensi untuk mewancarai Panbers. 

Sukses mengangkat Koes Bersaudara dilanjut dengan mewawancarai  Panbers untuk majalah Aktuil. Ketika menulis di Aktuil, ia mendapat nama reporter a Bens Leo yang diambil dari nama baptisnya Benediktus dan rasi bintang Leo. Karier jurnalisnya makin menanjak dan mendapatkan spesialis musik beberapa bandung grup musik seperti Rasela, Gipsy, Barong's Band. 

Bukan hanya grup musik tetapi juga menulis liputan tentang Festival Lagu Pop Indonesia. Bentuk totalitasnya pada dunia musik, pada tahun 1974, dia ditunjuk sebagai anggota Dewan Juri Festival Lagu Pop Indonesia yang bermuara di World Popular Song Festival di Tokyo, Jepang. Dan prestasi yang membanggakan pada tahun 1976, diundang untuk meliput World Popular Song Festival Tokyo mendampingi Grace Simon, Guruh Soekarno Putra dan Idris Sardi. Dia satu-satunya wartawan yang diundang ke event tersebut mewakili pribadi dan majalah Aktuil. 

Kecintaannya Pada dunia musik membawanya untuk terjun ke dunia musik tetapi bukan sebagai penyanyi atau pemusik. Pada tahun 1993 dia berhasil menggawangi lahirnya album pertama Cerita Cinta dari grup vokal Kahitna dan membawanya ke tangga popularitas sebagai grup vokal idola masyarakat. Dan pada tahun 2000 bersama Maxi Gunawan, seorang musisi dan pengusaha membangun kerajaan bisnis media cetak yang diberi nama NewsMusik Namun sebelumnya  di era 1990 an dia sudah terlebih terjun sebagai redaksi di Majalah Remaja Anita Cemerlang yang berisi cerita pendek dan sangat digemari remaja pada saat itu. 

Kita semua kehilangan tokoh pers, pengamat musik dan juga juri musik handal. Bhakti mu pada Indonesia akan selalu kami kenang. Dan perjuangan mu akan kami lanjutkan. Selamat jalan sang legenda, damai di surga. 

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|) 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun