Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kodok Pun Ikut Bersenandung

23 November 2021   22:10 Diperbarui: 23 November 2021   22:43 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi hari ini, bahkan sampai malam, 

Matahari enggan menampakkan wajah, barang sesaat, 

Sinarmu terganti oleh titik-titik hujan, 

Rumput di halaman basah, 

Pucuk-pucuk cemara juga basah, 

Semuanya basah. 

Suara rintik hujan, seperti symphony alam, 

Kadang lirih menyayat kalbu, 

Kadang bergemuruh seperti ombak di lautan, 

Burung merpati masih enggan keluar sarang, 

Kepak indahmu tak terlihat hari ini. 

Senja merambat meniti malam, 

Lampu jalanan menggantikan mentari menerangi malam, 

Teot... Teot... Teot... Teot

Bunyi kodok pun mulai terdengar, saling bersautan dengan suara jengkerik, 

Senandung merdu binatang malam, makin menambah kesyahduan, 

Malam yang bisu tak lagi sepi, 

Hujan yang masih turun tak lagi menyiksa, 

Kunikmati suara hujan dan senandung kodok, 

Syahdu..... 

Sampai tak terasa aku pun terlelap, 

Dan melupakan sedihku di pagi tadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun