Bapak tidak menitipkan harta benda yang berharga, hanya menitipkan sarung, sajadah dan peci serta petuah. Walau sederhana namun akan kujaga sampai mati karena simbol kasih sayang orang tua kepada anaknya. Bukan sembarangan titipan melainkan amanat dan harapan bapak untuk laki-lakinya. Karena laki-laki itu pemimpin yang akan bertanggung jawab pada keluarganya.Â
Aku masih ingat peristiwa bersejarah itu selepas menamatkan pendidikan SMA. Seperti lazimnya anak-anak selepas SMA kebanyakan kuliah atau merantau untuk bekerja. Itupun yang aku lakukan disaat itu pergi merantau ke ibukota. Sambil terbata bapak memberikan titipan itu sambil berkata, "Benda ini yang akan menyelematkan hidupmu di dunia dan akherat, ".
Bapak berpesan lewat benda itu agar selalu menjaga ibadah, jangan lalai sama Tuhan. Jangan berkeluh kesah kepada manusia tetapi kepada Tuhan yang akan menjaga dari suka dan duka. Dimanapun berada selalu ingat Tuhan termasuk ketika kita ditimpa masalah. Sangat sederhana namun sangat menyentuh hati sebagai petuah yang selalu diingat.Â
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng |)