Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Perundungan di Tempat Kerja Karena Minim Komunikasi

4 September 2021   22:02 Diperbarui: 4 September 2021   22:28 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah bukan rahasia lagi dalam dunia kerja selalu ada cerita yang hampir sama. Setiap karyawan pernah mengalami perundungan dalam pekerjaan entah dengan sesama teman atau atasannya. Berbagai bentuk perundungan yang sering  menimpa entah dalam jenis pekerjaan, pembunuhan karakter sampai ke pribadi. Bagaimana caranya agar kita tidak betah yang akhirnya minta pindah bagian atau resign. Mengapa ini bisa terjadi kenayakan karena minimnya komunikasi sehingga hanya menggunakan perasaan dan prasangka. 

Dok. Pixabay
Dok. Pixabay

Menurut pengalaman yang serinng terjadi,  perundungan yang terjadi dikarenakan beberapa sebab:

  1. Irihati,  merupakan faktor yang paling sering terjadi. Irihati disebabkan karena melihat dia lebih menonjol, lebih supel dalam pergaulan, disukai atasan, gaji lebih besar dan banyak faktor lainnya. Dari iri hati muncul ghibah, kasak-kasuk bahkan sampai memfitnaj yang akhirnya membuat karyawan tersebut dikucilkan. 
  2. Sakit hati, juga faktor yang membuat orang melakukan pendurungan. Karena dirinya merasa lebih, lebih pintar dan merasa berkuasa. Karena merasa memiliki kemampuan tersebut tetapi mempunyai jabatan lebih rendah bahkan menjadi anak buah orang yang dianggapnya anak bawang. 
  3. Kalah populer, seringkali anak buah atau bawahan lebih dikenal dari atasannya. Hal ini bisa dimaklumi karena orang tersebut punya kapasitas lain diluar pekerjaannya sehingga sering beraktivitas diluar jam kerja yang menambah pengalaman, jejaring dan juga uang. 
  4. Doktrinasi atasan, ada atasan yang mendoktrinasi kepada bawahannya untuk tidsk menyukai salah satu anak buahnya. Padahal anak buah tersebut tidak melakukan kesalahan apapun. Karena merasa tidak suka, maka seluruh anak buahnya harus mengikuti dia. Padahal ini sungguh tidak adil buat orang tersebut. 

Dok. Pixabay
Dok. Pixabay


Memang sungguh tidak enak kalau kita mengalami kejadian seperti itu. Serba salah jadinya, tidak leluasa dalam bekerja dan seperti dipantau terus. Padahal dalam bekerja kita butuh ketenangan dan kepercayaan serta support dari berbagai pihak.   

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng |)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun