Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kerinduan dan Keengganan untuk Kembali Belajar di Sekolah

26 Agustus 2021   12:33 Diperbarui: 26 Agustus 2021   12:41 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah hampir dua tahun anak-anak kita yang duduk dibangku Paud, SD,SMP sampai SMA bahkan sampai perguruan melaksanakan pendidikan daring. Tentu saja sebagai orangtua punya perasaan takut dan kuatir terhadap perkembangan pendidikan anak-anak. 

Hal ini bisa kita pahami berkaitan kondisi tiap keluarga yang berbeda-beda baik tingkat kesejahteraan, pendidikan dan pemahaman terhadap teknologi informatika. Tentu saja menjadi persoalan serius ketika anak-anak bersekolah daring, orang tua harus membantu belajar sedang disatu sisi harus mencari nafkah. 

Belum lagi harus berbagi dengan perangkat HP sebagai sarana daring, kuota serta pengetahuan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru pelajaran. Untuk keluarga yang mempunyai anak tingkat SMA bisa membantu adek-adeknya tetapi tidak semua bisa. 

Disamping itu anak-anak sekolah sudah enjoy dengan pembelajaran daring karena tidak harus ke sekolah, bebas dilakukan dimana saja dan bisa sambil mengerjakan yang lain.

Dok. Pixabay
Dok. Pixabay

Persoalan muncul ketika wacana Pendidikan Tatap Muka (PTM) akan digelar lagi pasti akan disambut gembira oleh para orangtua karena merasa akan terbebas dari waktu untuk mengajar daring. Bagi siswa masa kebebasan akan segera berakhir walau tidak semuanya bersikap begitu. 

Kerinduan pada teman-teman sekolah menjadi alasan untuk kembali ke sekolah, karena merasa jenuh belajar di rumah. Bahkan ada siswa yang tidak mengenal teman sekelasnya karena memang belum pernah ketemu sama sekali, walaupun bertemu hanya sekilas.

Dok.Pixabay
Dok.Pixabay

Sebagai orangtua pasti mendukung wacana PTM, tetapi sebelum itu terealisasi harus dipersiapkan sarana dan prasarana pendukung pendidikan tatap muka.

  1. Fasilitas sekolah disesuaikan dengan kondisi sekarang seperti wastafel untuk cuci tangan, disenfektan dan pengaturan jarak meja kursi untuk belajar mengajar;
  2. Pengaturan waktu belajar mengajar harus diatur karena keterbatasan ruang belajar, sehingga harus dibagi jamnya dalam satu kelas;
  3. Menggunakan faceshield untuk guru dan siswa atau menggunakan masker yang tebal;
  4. Mengatur pola belajar agar ada sirkulasi udara yang baik dan tidak menjadi sarang atau media penyebaran;
  5. Sebaiknya guru dan siswa sudah sama-sama menerima vaksinasi covid-19 minimal sekali agar memberikan jaminan tidak terpapar;
  6. Menghidupkan kembali ekonomi sekolah agar kantin kembali buka untuk memfasilitasi anak-anak mendapatkan makanan sehat.

dok.pixabay
dok.pixabay

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun