Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sumber Makanan dari Pekarangan Rumah

24 Juli 2021   14:19 Diperbarui: 24 Juli 2021   14:39 1134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memanfaatkan pekarangan rumah kita untuk dijadikan sumber makanan dan obat-obatan mengapa tidak kita lakukan. Sejengkal tanah yang tersisa dari bangunan rumah kita bisa dimanfaatkan untuk ditanami berbagai jenis tanaman seperti buah, sayur dan obat-obatan. Tentunya disesuaikan lahan yang tersedia dengan jenis tanamannya. Untuk lahan yang sempit bisa ditanam seperti cabai, tomat, kangkung, jahe, kunyit, kumis kucing, ciplukan dan lain sebagainya. 

Tetapi jika memiliki lahan yang luas bisa ditanam tanaman keras seperti mangga, durian, jambu air, petai dan divariasi dengan tanaman umbi-umbian seperti ketela, singkong dan yang lainnya. Selain untuk memberikan keteduhan dan kesejukan kita bisa memanfaatkan buahnya untuk melengkapi kebutuhan dapur kita. 

Dok. IDN Times
Dok. IDN Times

Dengan memiliki kebun di pekarangan rumah kita dituntut tenaga ekstra untuk merawatnya walau tidak seberat merawat sawah. Kita dituntut untuk menyiramnya minimal sehari sekali dan menyapu agar pekarangan terlihat bersih. Tetapi kita diuntungkan dengan hasilnya. Hasil yang didapat dari kebun bisa dipergunakan sehari-hari untuk lauk pauk. Kemudian hasil panen yang jangka menengah dan panjang bisa untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga dan sisanya bisa dijual. Dengan memanfaatkan pekarangan selain bisa untuk memenuhi kebutuhan dapur juga bisa menambah sumber pendapatan keluarga. 

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng |)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun