Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mencari Keseimbangan Antara Pekerjaan, Pribadi, dan Keluarga

28 Januari 2021   15:39 Diperbarui: 28 Januari 2021   15:46 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam dunia kerja ada target yang harus kita penuhi yang diberikan owner atau atasan kita. Tentu dibutuhkan kerjasama dan team work yang bagus untuk menyelesaikan target yang dibebankan. Dari target yang diberikan tentu berpengaruh pada waktu dan jam kerja yang kita jalani, yang berpengaruh juga pada siklus kehidupan kita. Ketika dikejar deadline atau ke lapangan tentu kita bekerja sampai batas waktu yang ditentukan bahkan bisa sampai lembur atau tidak pulang berhari-hari jika di luar kota.

Setiap pemimpin atau kita sendiri punya cara yang berbeda dalam menangani suatu pekerjaan, ada yang yang kaku, flexibel bahkan memberikan kebebasan kepada kita mau menggunakan teori yang mana yang penting hasil sesuai yang ditentukan. Kebetulan penulis punya atasan yang memberikan kebebasan untuk menyelesaikan pekerjaan terserah kita bagaimana mengerjakan. Yang terpenting outcamnya sesuai dengan yang telah ditentukan dan tepat waktu. Terus terang ini menjadi sebuah tantangan sekaligus kebebasan ekspresi untuk mengembangkan kemampuan kita dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepada kita.

Dok. Pixabay
Dok. Pixabay
Bergerak di bidang pariwisata dituntut untuk energik, cekatan, cepat mengambil keputusan dan kerja tidak mengenal waktu apalagi saat ada event. Kita harus berkoordinasi dengan berbagai pihak mulai dari peserta, vendor, keamanan, perizinan dan sebagainya. Tentu tak bisa disekerjakan sesuai jam kerja karena semuanya harus ready ketika acara dibuka. Nah disini kita harus bisa berkompromi dengan keluarga, kerabat atau teman mengenai waktu. Waktu kebersamaan kita berkurang baik untuk pribadi atau keluarga, kalau tidak ada komunikasi yang baik akan menjadi masalah dalam keluarga. Mungkin bagi yang masih single tidak begitu berpengaruh tetapi beda dengan yang sudah berkeluarga. Lalu bagaimana mensiasati kekurangan waktu bersama keluarga atau meluangkan waktu untuk kesenangan pribadi?

Hal yang sering penulis lakukan mengajak keluarga menonton event yang kita buat walau kita tidak bisa full mendampingi tetapi setidaknya mereka tahu pekerjaan suaminya sehingga bisa meminimalisir salah paham. Dan ketika usai pagelaran biasanya kita gunakan untuk merelaksasi dari rutinitas selama persiapan dan pelaksanaan event. Penulis terbiasa membuat konsep dalam suasana tenang sehingga sering pulang kantor telat guna membahas program. Dan sebisa mungkin ketika kita berada di rumah tidak membawa pekerjaan, tetapi  kita pergunakan untuk berkumpul dan bercengkerama dengan keluarga.

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun