Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Dinding Kaca

28 Januari 2021   10:13 Diperbarui: 28 Januari 2021   10:24 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa remaja masa yang paling indah dan punya banyak kenangan, baik cerita suka ataupun duka. Cerita masa sekolah yang paling mendominasi dari perjalanan kisah kehidupan dunia remaja. 

Kisah yang berlatar bangku sekolah, ada cerita bolos, nyontek, olah raga, kesenian termasuk cinta monyet. Cerita itu selalu terkenang dan membekas sampai sekarang, bahkan tak lekang oleh waktu selalu menjadi bahan cerita ketika kita bertemu atau saat reuni. Apalagi kisah cinta saat remaja akan selalu terkenang walau tak bersama dalam biduk rumah tangga, namun menjadi cerita indah dan membekas dalam sanubari.

Seperti halnya remaja dimanapun aku pernah mengalami cinta remaja, bukan cinta pertama karena untuk beberapa kali bahkan tak bisa dibilang cinta monyet. Cinta pada teman sekolah sendiri tetapi jatuh cinta setelah sama-sama bekerja, mungkin rasanya agak aneh tetapi itulah cinta yang datang kapan saja. 

Kami saling jatuh cinta karena sering bertemu dan berkegiatan bareng, terus terang selama di sekolah tidak dekat, baru setelah di perantauan kami sangat dekat. Rasa cinta kami begitu suci sehingga sulit untuk dikatakan, begitu susah bilang I Love You atau Aku Suka Kamu. Sikap kami berdua membuat teman dilingkungan kami geregatan, sering jalan bareng, serasi tapi tidak ada status.

Dok.Pixabay
Dok.Pixabay
Teman tapi mesra tetapi tidak juga sih, kami berdua saling menyukai dan mencintai tetapi ada satu hal yang membuat aku sulit mengatakan suka, keyakinan. 

Ya, keyakinan menjadi salah satu yang menjadi dinding penghalang untuk mengutarakan maksud hati. Walau tak punya keberanian untuk berbicara tetapi perasaan takut ditolak karena perbedaan itu. Akhirnya bertahun-tahun kami menjalani hubungan tanpa status walau nyatanya kami jalan selayaknya orang berpacaran. 

Tetapi perasaan itu kusimpan sampai sekarang, sehingga dalam satu kesempatan aku bisa berbicara empat mata dan berbicara dari hati ke hati. Bukan mengungkapkan perasaan aku menyukainya tetapi izin dalam waktu dekat aku akan menikah. 

Tentu kabar ini bagai petir disiang bolong untuk aku dan dia. Aku tiba-tiba berani ngomong seperti itu dan dia juga kaget kenapa aku ngomong seperti itu. Kami nangis dan rangkulan hal yang tak pernah kami lakukan selama ini, kami saling menyalahkan diri kita masing-masing yang tak punya keberanian untuk mengungkapkan perasaan hati.

Pernikahan pun terjadi walau tak bersama dia, tetapi komunikasi kami tetap baik sampai sekarang dan sudah sama-sama menikah. Tak ada yang berubah dalam hubungan kami, masih sering pergi bareng kalau bertemu atau janjian. 

Kami pergi tak sembunyi-sembunyi pihak keluarga mengetahui bahkan sering pergi dengan keluarganya. Aku mencintainya sampai kapanpun walau tak mungkin memiliki, tetapi rasa cinta ini tak bisa dipadamkan. Walau ini salah tetapi kami tak melakukan hal-hal yang melanggar etika, kami menyadari cinta itu tak harus memiliki dan cinta akan membiarkan pasangan kita bahagia walau tak bersama.

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun