Rob Menerjang Dermaga Pulau Cemara, Persiapan New Normal Pariwisata pun Berantakan

Sudah empat hari pesisir pantura Brebes dilanda musibah yang selalu datang setiap tahun yaitu banjir  rob. Dari semula beberapa desa yang terdampak di kecamatan Brebes kini menjalar dibeberapa kecamatan seperti Wanasari, Bulakamba, Tanjung dan Losari. Air masuk menggenangi ribuan rumah bahkan beberapa KK sudah mulai mengungsi karena genangan air sudah makin meninggi. 

Dok. Tangkapan Nizar

Dari beberapa desa yang terdampak rob yang cukup parah di kecamatan Wanasari yaitu Desa Sawojajar. Air rob yang datang sore hari menggenangi tambak,  pemukiman dan dermaga Wisata Pantai Pulau Cemara (WPPC) Sawojajar. Beberapa fasilitas yang berada fi dermaga porak poranda bahkan hanyut terbawa banjir, termasuk spot-spot swafoto dan fasilitas wisata sebagai persiapan new normal pariwisata. 

Dok. Bahrul Ulum

Ketika rob datang menerjang apa saja yang ada dihadapannya, mulai ikan yang ikut tersapu banjir dan rata seperti danau. Begitu juga perahu-perahu yang ada ditambatan dermaga, rumah yang terendam dan jalan yang terputus. Tetapi yang paling menyedihkan Desa Sawojajar yang terkenal sebagai sentra garam rakyat kena imbasnya,  banyak garam yang kembali menjadi air karena tidak berhasil diselamatkan. 

Dok. Tangkapan Nizar

Masfui (60) Ketua Pokdarwis WPPC Sawojajar mengungkapkan bahwa rob tahun ini yang terbesar selama 17 tahun terakhir. Rob yang biasanya hanya air lewat beberapa jam saja terus surut,  kini deras sampai menggenangi tambak dan pemukiman. 

"Rob tahun ini benar-benar yang paling parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Disaat wisata kami terpuruk akibat pandemi covid-19,kini diterjang rob besar. Kami yang sedang semangat-semangatnya berbenah untuk mempersiapkan new normal pariwisata harus menelan pil pahit karena banyak fasilitas kami yang rusak dan hanyut,"katanya. 

Fasilitas WPPC Sawojajar tidak hanya di dermaga saja tetapi ada juga yang di pulau. Perbaikan dan penambahan spot-spot yang baru saja kami lakukan semuanya tak tersisa. Dirinya berharap ada perhatian dari pemerintah baik kabupaten maupun propinsi. 

"Kami mohon kepada ibu bupati dan bapak gubernur tolong lihat kondisi kami. Wisata kami tutup sejak bulan Maret sampai sekarang. Lebaran yang seharusnya kami panen pengunjung juga terlewatkan karena belum boleh buka. Kini tempat wisata kami banyak yang rusak karena rob, sampai sekarang kompensasi terdampak covid-19 untuk parriwisata juga belum ada.. Kami mohon perhatikan kami yang bergerak di pariwisata, "pungkasnya. 

(KBC54|Kompasianer Brebes Jateng)