Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Aku Ingin Lebih Tekun Dalam Beribadah

27 April 2020   23:25 Diperbarui: 27 April 2020   23:53 1101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ramadhan,  bulan yang selalu ditunggu umat Islam untuk melaksanakan Rukun Islam yang ke-tiga.  Bulan penuh berkah,  penuh ampunan dan malam seribu bulan. Bulan yang disambut suka cita oleh seluruh umat muslim di seluruh penjuru dunia. 

Berbicara puasa ramadhan dalam kehidupanku terbagi menjadi 3 fase,  fase anak-anak,  remaja dan dewasa. 

1.Fase Anak-anak. 

Adalah fase pembelajaran untuk memulai belajar puasa,  dimana masih dikenakan batas toleransi. Tentu kita punya pengalaman puasa setengah hari atau puasa duhuran. Saur mah tetap sahur tetapi pas bunyi bedug duhur langsung buka. 

Puasa duhuran biasanya berlangsung sampai kita kelas 3 SD, karena selepas itu biasanya malu karena diledek teman-teman mengaji, sehingga kita puasa penuh seharian. Atau puasa duhur,  tetapi setelah buka tidak makan lagi sampai maghrib. 

Berbagai akal-akalan pun kerap dilakukan, hayoo ngaku siapa yang pernah melakukan kalau mandi disiram dari atas dan sambil minum?  Atau ketika berwudlu sambil minum, mungkin sebagian pernah melakukannya he he he he

2. Fase Remaja

Fase ini penulis anggap fase yang ideal, karena kita sedang haus-hausnya mencari ilmu pengetahuan dan agama.  Kita melaksanakan ibadah puasa dengan ibadah-ibadah sunah yang lain. Masa-masa sekolah, kampus dan kerja masih belum memikirkan rumah tangga hanya fokus belajar dan ibadah. 

Dimasa ini biasanya menjalani hidup ditanah rantau baik untuk belajar ataupun bekerja. Semua kegiatan diikuti dari puasa, kajian, tadarus, taraweh dan itikaf. Begitu juga kegiatan khas remaja dari jalan pagi sampai ngabuburit.  Kegiatan pengajian menjelang berbuka dan kuliah subuh, santunan yatim piatu dan zakat fitrah mengisi kegiatan ramadhan. 

Dan hal yang paling ditunggu adalah suasana menjelang lebaran,  dimana semua yang merantau sudah punya ancang-ancang pulang kampung dan ini menjadi ujian berat karena waktu terasa akan lebih lama.

3. Fase Dewasa

Fase dimana kita sudah berkeluarga dan menjadi kepala keluarga.  Kita menjadi imam untuk istri dan anak-anak kita, menjadikan kehidupan berkeluarga menjadi religius.  Kita harus bisa menjadi contoh untuk keluarga kita. Sehingga kita dituntut untuk lebih memahami ilmu agama,  agar nantinya bisa menjawab pertanyaan dan menuntun keluarga kita kearah kebajikan. 

Dan ini masa yang sesungguhnya dalam kehidupan kita,  matang secara ekonomi dan pemikiran. Suka duka dalam kehidupan mempengaruhi perilaku kita,  faktor pekerjaan juga mempengaruhi atau ada pengaruh dalam kehidupan ibadah kita. 

Bulan ramadhan jadi momentum untuk mendekatkan diri pada Allah,  mencari ridho dan berkah Allah.  Semua orang berlomba-lomba untuk mendapatkan berkah ramadhan, ampunan dan malam lailatul qodar.

Tetapi aku,  aku diantara sedikit orang  yang mencari berkah ramadhan dengan berdagang. Berdagang makanan untuk berbuka dan sahur orang-orang yang berpuasa. Aku iri bahkan sangat iri dengan orang-orang yang bisa menjalankan ibadah dengan khusu.  Bisa berbuka puasa bersama keluarga,  tapi aku? Aku tidak bisa melakukannya,  terkadang disaat yang lain sedang berbuka bersama,  aku masih sibuk melayani pembeli,  tentu setelah dibatalkan puasanya. 

Ditahun ini aku ingin aku lebih khusu dalam ibadah,  puasa,  shalat wajib dan sunah, tadarus juga amalan-amalan yang lain.  Usia aku tak muda lagi,  ingin lebih banyak waktuku untuk Tuhan. Semoga Allah menjawab keinginanku dengan segala kemudahan. Aamiin. (KBC54-Kompasianer Brebes Jateng). 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun