Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menikmati Pucuk Teh Kaligua di Puncak Sakub

3 April 2020   15:18 Diperbarui: 3 April 2020   15:21 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi: Kebun Teh Kaligua

Perkebunan Teh Kaligua,  Pandansari, Paguyangan,  Brebes memiliki areal seluas 600 HA,  berada disisi barat Gunung Slamet (3432 mpdl) gunung tertinggi di Jawa Tengah.  

Berada di ketinggian antara 1.500 sd. 2.050 mpdl dengan suhu dikisaran 4-20 derajat celcius, bisa dibayangkan sejuknya. Dulu perkiraan penulis nama Kaligua diambil dari Batavia sewaktu Mataram menyerang Batavia, soalnya kalau dari Brebes namanya Kali Inyong bukan Kali Gua, becanda he he he he. 

Perkebun Teh Kaligua saat ini dikelola PTPN IX dan didirikan pada tahun 1889 oleh Cultur Onderneming dari Belanda. Dan untuk perwakilan pemasaran di Indonesia ditunjuk Fan Jhon Pletau co, dan dikelola oleh seorang pengusaha bernama Van0 De Joeng atau sering disebut Van Di Yong (makamnya berada di areal perkebunan dan terawat dengan baik).

Dok. Suwitno
Dok. Suwitno
Menikmati teh hitam khas Kaligua ditempat asalnya sungguh sangat nikmat.  Hamparan perkebunan teh menghijau,  diselingi kabut yang menyelimuti hari dan terlihat Puncak Sakub dan Puncak Slamet, sungguh suatu anugerah yang luar biasa.  

Teh Hitam sebagai produk hilir Kaligua ditambahi produk unggulan lainnya seperti Teh Hijau, Teh Pucuk Merah dan Teh Putih.  Masalah rasa beda dengan teh yang ada di pasaran, soal mutu pasti terjaga,  karena produk teh Kaligua di eksport ke mancanegara. 

Dok. Suwitno
Dok. Suwitno
Teh yang kita konsumsi sekarang dengan berbagai racikan ada celup, bubuk dan serbuk dulunya berasal dari daratan China Barat Daya. 

Teh pertama kali dikenalkan pada saudagar dan pendeta Portugis pada abad 16 zaman Dinasti Shang. Lewat teks medis yang ditulis Hua Tua awalnya teh sebagai minuman obat.  Kemudian pada abad ke-17 minum teh dikenal di Inggris dan dikenalkan kedunia lewat India untuk menyaingi Teh China. 

Kita yang tinggal di Betawi (Brebes,  Tegal, Slawi) pasti mengenal Teh Poci Gula Batu minum teh dengan menggunakan poci tanah liat dengan gula batu.  Ada lagi "Ginastel" Legi, panas dan kental. 

Dan istilah "cipokan" Moci karo ndopok alias minum teh sambil ngobrol membahas masalah ringan yang terjadi saat ini. 

Dok. Suwitno
Dok. Suwitno
Di masa social distancing dan physical distancing seperti sekarang ini,  minum teh bisa dinikmati di pagi hari sambil berjemur. Atau kala senja tiba sambil kumpul minum teh hangat sangat nikmat apalagi disuguhi singkong atau pisang goreng.  

Nikmati kebersamaan dengan keluarga walau tanpa harus keluar rumah,  kebersamaan untuk saling menguatkan. (KBC54|Kompasianer Brebes Jateng)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun